RSS

Seminar Ekonomi Islam

27 Nov

SEMINAR EKONOMI ISLAM
15 Nopember 2008
di AULA Fadjar Notonegoro
FE Unair Surabaya
“Membangkitkan Perekonomian Islam Pasca Keruntuhan Ekonomi Kapitalis Dalam Perpekstif Islam”
oleh :
– M. Nafik H.R. (FE UNAIR)
– Revrisond Baswir (FE UGM)
– Dwi Condro Triyono (Univ Kebangsaan Malaysia)
– Prof. dari Malaysia (gak tahu namanya, maaf!)

M. Nafik H.R.
1. Sejarah Pemikiran Islam
Menurut teori Ekonomi Konvensional :
Dibagi menjadi dua bagian, praklasik dan klasik
PraKlasik terdapat dua pemikir ekonomi konvensional yaitu Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), dan kedua pada era klasik yaitu Thomas Mun (1571-1641) dan Bapak Ekonomi Konvensional, Adam Smith (1723-1790) dengan teorinya : Theory of Moral Sentimen thn 1759 yang berlawanan dengan The Wealth of Nation. Disini terjadi kemustahilan bisa disebut kebohongan sejarah, kemustahilan adalah adanya Masa kekosongan Pemikir Ekonomi Konvensional antara Aristoteles samapi Thomas Mun antara tahun 322 SM dan 1571, hingga 1 abad lebih tidak ada Pemikir Ekonomi Konvensional yang muncul. Masa klasik ini mulainya masa Kapitalisme, Sosialisme dan Liberalisme Pasar.
Menurut Sejarah Ekonomi Islam :
Dimulai tahun 610 M, Masa Muhammad diangkat menjadi Rasul. Dunia Arab dan sekitarnya sudah mengenal perdagangan, tukar-menukar dsb. Dimasa keemasan umat islam dengan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah, terdapat mata uang yang diakui semua wilayah kekuasaan umat Islam.
Sejarah Ekonomi Islam ini dibagi menjadi 4 Fase : Fase 1, 738-1058 dengan para tokoh-tokohnya Abu Yusuf (798M), Al Kharaj. Abu Ubaid (838M), Al Amwaal, dll. Fase ke2 antara tahun 1111-1441 dengan para tokoh-tokohnya Al Ghazali (1111M), Ibnu Taimiyah (1328), Ibnu Khaldum (1404). Fase ke3 tahun 1762 dengan para tokohnya Jamaluddin Al Afghani. Fase 4 pada abad XX, di Melayu tahun 1940-an ditandai dengan berdirinya lembaga-lembaga ekonomi islam, bank-bank islam, dll. Di Indonesia berdiri BMI dll tahun 1992.
2. Dalil Siklus Bisnis Dalam Ekonomi Konvensional
Sumber : Samualeson & Nordhaus. 2004. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta. PT Media Global Edukasi. Hal:149.
Dimana untuk mendapatkan puncak kemakmuran (the great….) dengan adanya naik turun kondisi bisnis, dari puncak trus ada kontraksi, maka kondisi bisnis turun drastis, naik lagi sebagai ekspansi sampai puncak tinggi dan turun lagi disebabkan resesi dan akhirnya cita-cita luhur kaum kapitalis dengan puncak tertingginya tercapai. Koq bisa menganut paham yang seperti ini, paham yang menyatakan harus ‘rugi’ dulu untuk mencapai ‘puncak’ yang di idam-idamkan.
Sedangkan Dalil Siklus Bisnis Dalam Ekonomi Islam menurut beliau, yaitu kita semua menuju kebahagiaan abadi di akhirat, Siklus Bisnis ini sesuai dengan perjalanan hidup manusia yang di dunia hanya sementara, maka mengutip surat Al Maidah ayat 2, “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…” ini dijadikan sebagai dasar nilai ekonomi islam, dan juga dalam Surat ke-6, yaitu Al An’aam ayat 141, dengan memberi tanda tebal pada kata-kata, “…janganlah kamu berlebih-lebihan…”
Siklus Bisnis Dalam Ekonomi Islam
Ada daerah tinggi dan ada daerah rendah, dimana garis islam terdapat pada daerah rendah dan selalu dijaga agar tetap pada daerah tersebut dan tidak boleh sampai naik ke daerah tinggi.
SiklusEkonomiIslam
3.Syariat Ekonomi
Ekonomi Konvensional:
– Ilmu Ekonomi sebagai Moral dan Behaviour Science
– Negara tidak boleh ikut campur pada mekanisme pasar
– Uang sebagai alat tukar dan pengukur nilai
Fakta pengamalan
– Negara memang tidak ikut campur dalam menetapkan harga tetapi bank central menjadi penentu dan penetap harga dalam harga modal (price capital) yaitu penetapan tingkat bunga (BI rate/SBI)
– Tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank central akan mempengaruhi harga barang dan jasa termasuk tingkat bunga tabungan dan kredit
– Besar nilai nominal rupiah dapat diketahui di awal atau bisa dibilang tidak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi atau mekanisme pasar tetapi dipengaruhi oleh besar modal atau based of funds
– Bunga merupakan biaya dari input produksi maka merupakan inflatoir
– Uang menjadi komoditi (dengan menjadikan kurs uang sebagai alat mencari laba, menjadikan uang mendapatkan uang)
Ekonomi Islam:
– Ilmu Ekonomi sebagai Moral dan Behaviour Science
– Negara tidak boleh ikut campur dan diserakan pada mekanisme pasar selama pasar dalam kondisi normal tetapi negara harus ikut campur apabila dalam keadaan tidak normal
– Uang sebagai alat tukar dan pengukur nilai
Fakta Pengalaman
– Tingkat pengembalian dari tabungan dan pembiayaan menggunakan sistem bagi hasil dan bukan merupakan harga dari modal (bunga)
– Bank Central tidak bisa menetapkan nisbah maupun besar kecilnya bagi hasil
– Besar nominal rupiah di tentukan berdasarkan hasil yang diperoleh atau sesuai dengan kondisi ekonomi yang sebenarnya (mekanisme ekonomi dan pasar) atau based of income
– Pembayaran bagi hasil bukan merupakan biaya dari input produksi maka bukan merupakan inflatoir
– Uang tidak boleh dikomoditikan
Dampak pengingkaran dari syariat ekonomi ini adalah :
Bencana : moral maupun alam, Krisi keuangan dan ekonomi global, Fluktuasi nilai tukar tidak terkendalikan, Krisis sumber daya alam maupun manusia yang bermoral, kesenjangan ekonomi semakin lebar, kemiskinan dan pengangguran.
SOLUSI:
-Menggunakan nilai tukar tunggal global
-Mengguanakn satu mata uang tunggal yang diakui secara global
-Mentaati dan melaksanakan syariat ekonomi yang sebenarnya
-Menggunakan Ekonomi keumahan yaitu Ekonomi Islam
-Kithoh tujuan ekonomi adalah Falah
4. Era Globalisasi Kuno
Saat Masa Pra Islam dan sebelum Era Kapitalisme, Perdagangan Dunia Dunia lancar dan tidak terjadi fluktuasi nilai tukar uang : Karena Pada masa itu hanya berlaku satu mata uang yang diakui diseluruh pasar global yait dinar dan fulus. Uang pun tidak diperdagangkan tetapi hanya terjadi tukar-menukar uang antara jenis satu dengan jenis lainnya untuk keperluan perdagangan saja tidak untuk bertujuan uang menghasilkan uang.
5. Faktanya
Fakta perilaku manusia merupakan Homo Economicus, Economic man, Individualis, take and give (tidak mau rugi) dalam semua aktivitas ekonomi, (dalam konteks muslim) tidak mau ber-ZIS.

Prof dari Malaysia
-duh, gak jelas, pake campuran bahasa melayu dan bahasa Inggris (bahasa Indonesianya gak beres), kayaknya mengungkapkan bahasan yang standar2 aja, tapi di akhir cerita sepertinya beliau mengungkapkan point2 penting yang q lupa coz pake bahasa Inggris-

Revrisond Baswir
-Kurang tepat bila menggunakan kata ‘pasca keruntuhan’ karena era ekonomi kapitalis belum runtuh saat ini, setidaknya sedang mengalami menuju runtuh, tapi sepertinya tidak akan runtuh dalam waktu dekat ini tetapi hanya mengalami goncangan ‘kecil’ saja.
-Sekarang tinggal menunggu nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai 15ribu, apakah terjadi akhir tahun ini atau awal tahun depan
-Ada dua skenario, skenario satu, seperti singa yang sedang sakit lalu sembuh maka singa itu akan berubah lebih buas, seperti juga kapitalisme saat ini, sedang mengalami ‘sakit’, dan bila skenario buruk ini terjadi, hati-hati bangsa Indonesia akan kembali di caplok kapitalisme yang lebih ganas lagi (karena dalam hal ini hubungan Indonesia dan Amerika seperti Hamba dan Tuannya), skenario kedua tentu skenari terbaik yaitu ekonomi kapitalisme runtuh
-Sebenarnya Amerika (USA) bukan negara kaya, tapi mereka percaya diri. Saat ini banyak perusahaan amerika gulung tikar, atau dibeli oleh perusahaan Jepang dan China. Bahkan Amerika mempunyai hutang sampai USD 700 Miliar (ini lebih banyak 70% daripada hutang Indonesia), klo hubungan Indonesia dan amerika merupakan Hamba dan Tuan, maka siap-siap hutang Amerika tersebut akan ‘dipaksakan’ untuk dilunasi hasil dari ‘urunan’ para negara-negara ‘hamba’nya.
-Tentang BBM, dimana harag minyak mentah sudah turun drastis, tapi pemerintah tidak kunjung menurunkan harga BBM. Kalau turun pun hanya Rp.500, tidak sebanding dengan harga minyak mentah dunia yag turun sangat drastis, dan turunnya pun menunggu nanti Desember, kenapa tidak sekarang!.
-Asumsi-asumsi keliru pemerintah yang berdampak pada Kebijakan-kebijakan yeng dinilai spekulatif, kenapa koq dibilang spekulatif, pertama, Krisi ekonomi yang dialami bangsa Indonesia ini tidak berasal dari dalam sendiri (sama seperti tahun 1997/1998), sumbernya dari krisis keuangan AS, dan dampaknya tidak mungkin dilokalisir pada wilayah tertentu tapi cenderung menjalar ke seluruh penjuru dunia. Kedua, Krisi kali ini bersumber dari negara yang mempunyai perekonomian terbesar dan terkuat di dunia serat memiliki dampak secara global, maka skalanya tidak dapat diperkirakan dengan mudah dan akan menjalar ke semua sektor perekonomian yang akan menyulitkan memperkirakan jangka waktunya. Ketiga, menyangkut Indonesia yang tidak menggunakan perekonomian tertutup atau semi tertutup (seperti China dan Malaysia) tetapi menganut sekaligus kurs mengambang bebas dan devisa bebas, sementara itu cadangan devisa kita kecil (tidak ada separuhnya dari cadangan devisa Sinagapura, sepertiga cadangan devisa Hongkong dan bahkan hanya seperduapuluh dari China).
-Tindakan yang harusnya dilakukan oleh Pemerintah, secara umum terletak pada adanya kemauan pemerintah untuk segera mengakhiri penyelenggaraan agenda ekonomi neoliberal di negeri ini, bersama dengan itu harus segera mengurangi ketergantungan terhadap hutang lkuar negeri dan kehadiran investor asing disini. Sebagai alternatif pemerintah harus lebih berkosentrasi pada peningkatan dan pengembangan potensi domestik di semua bidang. Beberapa tindakan praktis yang bisa dilakukan : pertama, Menurunkan harag BBM secara proporsional. Kedua, terkait kebijakan moneter, pemrintah perlu mempertimbangkan kembali penerapan rezim kurs mengambang terkendali dan kebijakan pengendalian devisa. Ketiga, terkait perdagangan luar negeri, pemerintah harus mengubah sifat perekonomian yang haus akan impor (impor hungry). Sebaliknya kebijakan ekspor yang berkaitan dengan eksplorasi SDA dievaluasi pada tingkat dasar yaitu peranan investor asing dalam kegiatan tersebut. Keempat, terkait dengan penyelenggaraan BUMN, menghentikan privatisasi BUMN, karena keberadaan BUMN sebagai pelampung bagi rakyat banyak dalam mengarungi perekonomian dunia. Dan bila bursa di Indonesia sulit berkembang tanpa keikutsertaan BUMN tidak ada salahnya untuk menutup lantai bursa selamanya!.

Dwi Condro Triyono
The last but not the least
sebenarnya ulasannya cukup bagus, sayang materinya gak dibagikan kayak pemateri yang lainnya
-Sebelum membahas tentang ekonomi kapitalisme, maka tidak boleh lupa oleh seorang yang memunculkan ide tersebut. Yaitu Karl Marx, dalam bukunya ‘das capitalis’, menyatakan dua ide : 1.Orang/Individu dilindungi haknya untuk bebas memiliki alat-alat produksi 2.Orang/Individu dilindungi haknya untuk bebas memproduksi dari alat-alat produksi tersebut dan melakukan transaksi jual-beli.
Dahulu kepemilikan tanah milik pemerintah, sekarang kepemilikan tanah bisa dimiliki siapa pun, menjadikan tanah menjadi alat penyimpan uang (alat spekulasi)
Apakah Reformasi th1998 baik bagi Indonesia? Apa hasilnya?
Indonesia semakin Liberal
Lalu Solusi?
bukan Reformasi tapi REVOLUSI!!!,
kalau cuma Ekonomi Syariah itu cuman secara Parsial, tapi bila memang menginginkan Revolusi, rombak semua, (kembali ke Syariat Islam), HAPUS BANK, HAPUS PASAR MODAL!.
,hasil Liberalisme di dalam Pendidikan Indonesia (Liberalisme Pendidikan), Idealisme dari Mahasiswa TIDAK ADA!!!, sangat pragmatis!, cepat lulus karena biaya semakin mahal, cepat kerja, dsb, dsb.
,Bank dan Pasar Modal merupakan mesin penyedot uang dari masyarakat untuk perusahaan-perusahaan kapitalis.
“Sosialisasi Cost of Crysis”, dimana utang AS (sebanyak USD 700 miliar) akan ditanggung bersama dengan para ‘pengikut2nya’ termasuk juga Indonesia.
Dalam sistem perbankan konvensional, Bank berguna untuk ‘menggemukkan’ perusahaan2 kapitalis. Saat ini ada tambahan lagi yaitu Pasar Sekunder dan Pasar Derivatif, dimana hal ini tidak untuk mencari uang tapi mencari capital gain (akumulasi capital). Saat ini, krisis ekonomi ini disebabkan oleh meledaknya capital gain.
-sebenarnya ada bagan-bagan (gambar-gambar) alur dari bank-nasabah-company, ttg capital gain ini, ttg pasar derivatif, pasar sekunder dan bagaimana solusi menurut syariay islam (perbankan syariah) dsb, yg mungkin orang ekonomi tahu banyaklah, yang aq lupa g q gambar, dan sayang materinya juga tidak dibagikan.

nb : Mungkin penuLisan ini masih banyak kekurangannya (ato bahkan saLah kaprah). Yaaah, memang manusia tu gudangnya saLah dan kebenaran hanyalah dari Yang Maha Benar. Lagian saya cuma manusia biasa yang tidak punya Latar beLakang ekonomi sama sekaLi (myb ja kLo masih punya biaya, pengen nerusin kesitu, hmm….tapi kudu LuLus dhisek rek,,..hiks…TA..TA…kapan isok LuLus?!?!?….)

 
Leave a comment

Posted by on 27 November 2008 in PropagandaPersuasif

 

Tags: , , ,

Leave a comment