RSS

Author Archives: diptaisme

4 tahun anda ditentukan oleh 4 sks!!!

Tugas Akhir
TA…TA…hmm….
(dng logat agus ‘ringgo’ gurniwa saat berkata ‘cinta..cinta..kyk apa sih bentuknya’ di film jomblo)
Tugas Akhir disingkat TA atau ada yang menyebut skripsi (g tw sm ato tdk, yg pasti walopun isi beda tapi fungsi sm kn..)
,,ada yang bilang ini adalah ‘peninggalan terakhir bagi seorang mahasiswa biar dikatakan pernah ngampus di kampus tersebut’..dan hanya bermodal 4sks serta proposal dengan batas expired setaon,, mulailah seorang mahasiswa dengan kesibukan membuat proposalnya dulu, dengan semangat membara, mata berbinar-binar, hentakkan kaki dan kepalkan tangan ke atas,, menatap ke depan, bangga, haru biru saat melihat tempelan di mading kaca yang menyatakan ‘proposal anda diterima’, mulai saat itulah resmi sebagai mahasiswa yang sedang mengerjakan TA dan berhak men-Lock kompi di Lab sesuka hati, di jam berapa pun dengan modal kata-kata ‘masih running program’..
tapi tunggu dulu bung.. smudah itukah.. Tanyakan kepada seorang mahasiswa bernama sanjaya ini yang sampai kebingungan, “cara biar ga males ngerjain TA gmn y?”..hhmm..nah Lho!..ternyata semangat 45 saat pengerjaan proposal TA tu akan terus luntur kayak cat murahan saat kita sedang melalui proses pengerjaan TA yang sebenarnya, mulai dari eror yg berlebihan, ga punya ide, dosen pembimbing yang mbulet ae, paper ga relevan, kurangnya data, dan segudang permasalahan yang 7hari tujuh malam nulis disini pun gak akan bisa habis (selain ngabisin kapasitas server juga nyedot bandwidth yg tak sedikit)..
Mank penyakit yang disebut males ni sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup umat manusia..gimana tidak, coba bayangkan bila semua mahasiswa di Indonesia (yang dibahunya disematkan title : iron stock, agent of change, sosial control, dan moral force) males buat ngerjain TAnya, dipastikan gak ada yang lulus, dan gak ada yang mengisi lowongan pekerjaan (tp advantagenya ya gak nambah2hin jumlah pengangguran di negara ini yang terus meroket kayak Apollo 11 ke bulan)..,
truz gimana dunk.., “kalo ini sih tergantung setiap individunya, bisa beda-beda setiap orang. Tapi yang pasti kalo mau ga males ngerjain sesuatu ya harus ada motivasi, dan motivasi inilah yang unik untuk setiap orang..”, gitulah pendapat panjang lebar dari Panca, mahasiswa yang baru lulus oktober kemaren..bahkan dia menyarankan untuk cari motivasi dulu, bila lagi males inget dengan motovasinya..hmm..,setuju kah anda?
“bener tuh, cepet dislesaikan cepet bs maen game”, hidayat dengan bersungut-sungut langsung menyahut, mahasiswa yang sudah lulus oktober kmr dan kerja di jakarta ni menambahkan, “contohnya kayak q g pengen kalah ma si-nur, masak nur dah lulus aq belum, toh sama2 makan nasi”..gt guraunya.., banyak mank pendapat dan teori, bahkan buku2 beredar (kayak blog ini) buat membahas penyakit nomer 2 setelah AIDS yang belum secara sempurna ada obatnya..
,,”motivasi apa y?, solusi? solusi?” teriak sanjaya,, langsung disahut adi dengan bijak, “tiap orang kan bisa punya sumber motivasi berbeda, intinya cara ngilangin malas ya cari motivasi, cari film2 yang membuat qr bersemangat lagi, ato sharing dengan temen deket qt mengingat2 waktu2 yg bs membuat qt bersmangat mengerjakan TA lagi”,, nice solusi konkret,, “dan inget berdoa minta petunjukNYA”, kata adi menambahkan.. ,”molor 1 semeseter duh dah g betah di kampus” gt kata sul menyeringai sambil ngeloyor pergi ke semarang…, Banyak sekali tanggapan soal hal ini tak semuanya menyalahkan si ‘males’ ini ada juga dijadikan sebagai penyemangat seperti kata ronsis ni, “males dijadikan motivasi saja”, gitu pendapatnya, mahasiswa yang baru lulus oktober kemaren ni dan langsung ngrasain terbang naik pesawat dan singgah di Batam ni menjelaskan maksudnya, “ndang digarap, ndang mari wes bosen karo TA, makin lama ga dikerjakan makin lama ketemu ma si TA” begitu katanya dengan logat suroboyoan yang kental, bahkan sambil menunjukkan foto yang membuat termotivasi untuk mengerjakan TA, ronsis berpesan, “kerjakno rek!! ojo dipikiri kapan marine”,, Benar juga mank, bila kita semakin cuman berpikir saja, gak da tindakan konkret, nyata!, ya gitu2 aja (klo ada kebakaran rumah, trus letak sungai jauh, qt cuman mikir gimana supaya cepat, gak bertindak2, ya keburu hangus smua rumahnya).., Begitu pula bila dah terlanjur down, males, dan do nothing, bahayanya ya bisa keterusan, jadi molor, gak slese tepat waktu dan staon pun bisa2 berlalu dengan konsekuensi ya BUAT PROPOSAL LAGI.. (menyedihkan banget..hiks..hiks..)..

,,”..klo nemuin kesulitan pas ngerjain TA terus bikin rada2x mutung mungkin wajar,, tapi klo MALES,, kesannya jadi sebenarnya km sangat bisa menyelesaikan dengan lancar jaya tapi km sendiri yg menunda nunda, milih nyelesein yg lain aja,,”, kata zulva berpetuah, mahasiswa yang lulus termuda sejagat perSIan ni menambahkan, “coba dilihat dr sudut pandang laen aja, anggap TA adalah sesuatu yg harus musti wajib untuk dilalui, tdk ada pilihan lain selain melewati itu, g ada pilihan mutung, g ada pilihan males, yang ada cuma terus maju meskipun rutenya jadi muter” dulu,, tapi itu emank sesuatu yang pada akhirnya harus terlewati” sahut zulva panjang lebar, lanjutnya lagi, “so,, klopun mrasa males,, yaaa anggep aja km lagi dengan sengaja muter2x di tempat untuk mengulur2x waktu, klo km siap dgn konsekuensinya (musti ngebut di belakang, atau lebih buruk mgkn harus molor lulusnya) y gpp,, thats totally ur choice, ur right,,tapi scr kasat mata pun kita semua bisa liat apa akibatnya klo mengulur” tanggung jawab,, kesempatan2x apa yg mgkn terlewat, dan akibat2x lainnya..”, zulva yang bekerja sebagai konsultan, supervisor, dan analis di sebuah Rumah Sakit terkemuka ini lalu dengan bijaknya menutup penjelasan panjangnya dengan kata-kata, “jangan lakukan apa yg org lain bilang, dengarkan dan lakukan apa yg menurutmu baik untukmu”,, kata yang memank sangat ambigu tapi lebih baik kita ambil himah dibalek semua ini.., lalu husein yang sudah malang melintang bekerja dengan bule-bule barat di Batam pun ikut berkoar, “Do what you Love, and Love what you Do.. ,,and,, Always Try your Best to Be The Best!!”, dengan sok keinggrisaan husein berpetuah..

,,so guys…udah banyak yang telah berpetuah, berkata bijak, berpesan dan memberi nasehat, sekarang tunggu apa lagi….

masak harus nunggu dosen pembimbingnya meluluskan kamu…..(huwuhaaahaaaa….hiks..hiks…)

Courtesy by : narsiis@yahoogroups.com on subject : cara biar GA terserang penyakit males ngerjain TA

 
33 Comments

Posted by on 26 December 2008 in PropagandaPersuasif

 

Tags: , ,

4 Triks Dahsyat meraih sukses (he..he..serasa MLM)

Tip n triks wahai para pencari cinta, yg tentu saja jombloers (dan menghibur diri sendiri dng menyebut dirinya jojoba -jomblo2 bahagia-).
Apakah anda Gagal terus menggaet wanita idaman? Jengkel karena tak punya pacar juga? he..he..he..Baca dulu kiat-kiat di bawah ini wahai para laki-laki.

Sebelum mulai, ada baiknya Anda tahu dulu bahwa di mata cewek, hanya ada dua tipe cowok. Kelompok cowok-cowok pilihan dan kelompok cowok-cowok nggak oke. (inget kan LeLucon co ganteng dan co jelek, g tw?. gini examplenya : kalo cowok ganteng jomblo cewek-cewek bilang: pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo cewek-cewek bilang: sudah jelas…kagak laku… , yah kyk gt2lah.. mank rasis banget sih,,but that life dude, right..)

Sekarang, kamu pasti penasaran, apa sih kriteria cowok pilihan? Semua cowok yang masuk ke kelompok terpilih ini adalah mereka yang bisa membuat kaum cewek terbuai, terLena, terbiuskan, tergiLa2 dan apapun deh yg Loe mau. Puisi romantis dan surat pink? Cih (najiis) itu sih kuno bro.. Sekarang ini, yang bisa membuat cewek ngLirik hanya ada dua hal, isi dompet Loe dan mobil, he3, bercanda2 engggak2 (enggak saLah maksudnya), cuman seLingan tadi, tapi yang pasti adaLah dua haL ini.. penampilan dan kesuksesan. Kalau tidak bisa memiliki keduanya, setidaknya salah satu dari ‘kunci sukses’ itu mesti kamu punyai.

Banyak dari kita (anda-anda smua) yang udah punya ce, trus pasang tampang ‘sangar’, jalan petenteng2!, ce nya dibawa kemana2, dikenaLin ke smua tmennya, nuLis pengumuman di mading kLo dah punya ce (dan akan dibaptis teLah LuLus dari perkumpuLan JoJoBa), padahal beLum tentu mereka masuk daLam keLompok cowok oke (myb ja si ce kasihan Liet dy..he3 -daripada g laku, dah trima ja, gt mungkin kt si ce-). We can see, bagaimana cara si co niy ngLakuin ce nya. Pacaran tu bukan hanya cuman da tambahan tugas bagi kita coy (tugas : baca ngojek), ngantar sana-sini, hujan badai tak perduLi, dan teLat dikit ja dah cemberutnya membuat bunga-bunga di kayoon Layu dan penjuaLnya guLung tikar (saLah satu akibat mereka bangkrut seLain krisis finansial gLobaL ini kaLi yee). Yang paLing penting daLam ‘mbojo’ tu kan komunikasi, sharing, understanding and caring, yah gt2Lah. KaLau ternyata ketiga kriteria yang daLam bahasa inggris di atas ni g da, trus gmn brur?..he3..check this out..
KLo dibiLing ‘4 kriteria mudah menjadi cowok idaman wanita’, tu mah koq berLebihan ya,,tapi gak da salahnya dibaca duLu kaLi ya..
Kiat mudah bagi anda, knp disebut mudah, kLo disebut kiat suLit gak akan ada yg mau ngLakuin, bangsa Indonesia kan suka yang instan,, (Liet ja produk mie instan, tiap maLam qt ‘nginom2’ di wargres dengan menyantapny kan), dan tentu saja kiat ini btuh tindakan yang ikhLas dari hati sanubari anda untuk menjaLaninya..

1. Yang pertama kali harus disadari adalah, bukan cowok yang memilih siapa yang pantas jadi pacarnya, tapi cewek. Ingat pepatah, cwok menang miLih dan cwek menang noLak (padahaL kLo cewk noLak berarti dia sudah miLih kn, pa tu artny..?, betapa HEBATny wahai perempuan kedudukanmu dimata kaum adam). Nggak percaya? Yang biasanya nolak diajak pacaran itu, pasti pihak cewek. Iya, kan? Makanya, tak usah buang waktu, deh mengejar gadis-gadis yang tidak menginginkan Anda, bagaikan kecoa merindukan naik apollo 15 ke buLan ja. Lebih baik, pupuk terus hubungan baik dengan mereka yang jelas-jelas menyukai Anda. Dan mank yng Lbih baik tu ya, jaLin reLationship dengan sbanyaak2nya gadis2 cantik yg imut2..he3. Bukan berarti ni co hidung beLang yang nyari daun2 muda nan segar. Tapi kan kadang2 mank cinta itu dari mata turun ke hati, tuL gak.. Waktu pertama kaLi Lihat pa agamanya, pa periLakunya, pa IPKnya, gak kan.. tapiii ya itu wajah cantiknya, senyumnya, binar matanya, Lentik aLisnya, pokonya any kinds dari fisiknyaLah..baru kLo dah agak deket, nambah suara tawanya, caranya bercerita, komunikasi Lancar.. berlanjut ke jenjang sifatnya, kebaikan hatinya.. dan macem2Lah.. enjoyable pkoknya.. (hayoo yg beLum, irii ya..).

2. Benahi penampilan. Walaupun gak ganteng2 amat kayak saya ini, bukan berarti Anda tak bisa tampil menarik. Olah tubuh dong, agar badan bugar dan sehat. Renang, Fitness, body building, ikut joging tiap minggu (Lumayan kan biasanya juga bisa ‘cuci mata’ pagi hari), ikutan bike to work, uakeh rek dalane (jaLannya). Jangan cuman tura-turu tok ae, mangan turu gak tau metu neng kamar, ngLemokne awak ae (ingat perkembangan tu ke ats gak ke samping..he3 -jadi maLu ma diri sendiri niy-). Kalau kebetulan sedang berlibur di dekat laut, ke Bali misaLnya, y jangan cuman duduk2 di pinggir pantai dan dideketin nenek2 tua pemijat yg perjam 10ribuan itu.. Main selancar kek, atau diving, snorkeling, dan sebagainya (wuih makan biaya tu, thats okey yg ptg kan nanti finaL resuLtnya, main objectivenya kan dah kita definisikan, dapet ce!). Soalnya, cowok-cowok yang well groomed mudah menarik perhatian cewek. Ada ta? co mbawa buku kamus tebeL, kacamata min19, dasi kupu2, dan ceLana modeL ketat di atas dan comprang di bawahnya, trus kLo ngomong setiap kata ditambahin s (biar jamak kaLii), “seLamat pagixs.. pa kabars..”, dan dia membawa cewek super bahenoL, pemiLik bodi gitar spanyoLa. (kLo ada, anda harus berteriak ‘dunia tidak adiL’…he3…just kid). Yang pasti jaga kebersihan badan dan pakaian. Mandi rek, tu intinya, jangan sok pengen dibiLang pinter, sok pengen diLihat gak tidur semaLaman gara2 ngerjain finaL project yang mendekati deadLine, trus ujung2nya gak mandi, kuLiah dengan tampang kuceL, bau amis dan baju yang kebaLek. (duH!, ya ampyunn…). Pilih busana yang bisa membuat Anda tampil menarik. Yang penting, bukan merek dan harga, tapi bagaimana penampilan Anda dalam pakaian tersebut. Jangan maksain deh Loe, kLo mank baju tu gak cocok buat bodimu, jangan paksakan dipake, yg penting eye catchny brur, sedep dipandang intinya, dan kamu sendiri yang make juga nyaman2 ja, soft gituLah.

3. Sudah ditakdirkan, kaum cowok itu pencari nafkah. Nah yang ni mank dah dari sononya.. intinya LuLus dhisek rek.. (bukan berarti, ayo2 cepet LuLus, cepet kerja karena biaya pendidikan semakin mahaL, wah yang ni mah kerjaan kapitaLisme yang membuat mahasiswa Indonesia pragmatis dan kehiLangan sentuhan IdeaLismenya). Untuk bisa tampil sebagai cowok pilihan, Anda mesti mandiri dan aman secara finansial. BLajar rajin iya, tapi pergauLan juga oke punya.. Gak kuper2 amatLah, tapi juga gak sampek terLeba maen keLayanan tiap maLam trus Lupa sinau (bLajar).. Ikut kuLiah, ikut organisasi, ikut ekstrakurikuLer, ikut sana, ikut sini.. (vote to sok sibuk!). Dengan begitu ketrampiLan kita2 (softskill maupun hardskill -opo toh ki?-) menjadi mumpuni nan tak da bandingannya di dunia persiLatan. Makanya, kembangkan dulu keterampilan yang bisa membuat Anda mudah mencari uang. Uang memang bukan segalanya, tapi basic needs kita bisa dicukupi dengan uang. kLo dah kaya raya, bingung menghabiskan uang, poLigami pun juga monggo kerso kan, namanya juga ‘yang mampu untuk adiL’.

4. Yang terakhir dan yang paling penting, cowok pilihan adalah cowok yang bisa menghargai dan menghormati diri sendiri. StandarLah penjeLasannya, Sekarang gini, gimana si cewek mau menghormati pria itu kalau dia sendiri tidak bisa menghormati dirinya? iya to?
p.s. : hmm….sekadar mengisi waktu Luang sambiL tiduraaan,..

 
5 Comments

Posted by on 30 November 2008 in DewaDewiAmor

 

Tags: ,

Seminar Ekonomi Islam

SEMINAR EKONOMI ISLAM
15 Nopember 2008
di AULA Fadjar Notonegoro
FE Unair Surabaya
“Membangkitkan Perekonomian Islam Pasca Keruntuhan Ekonomi Kapitalis Dalam Perpekstif Islam”
oleh :
– M. Nafik H.R. (FE UNAIR)
– Revrisond Baswir (FE UGM)
– Dwi Condro Triyono (Univ Kebangsaan Malaysia)
– Prof. dari Malaysia (gak tahu namanya, maaf!)

M. Nafik H.R.
1. Sejarah Pemikiran Islam
Menurut teori Ekonomi Konvensional :
Dibagi menjadi dua bagian, praklasik dan klasik
PraKlasik terdapat dua pemikir ekonomi konvensional yaitu Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM), dan kedua pada era klasik yaitu Thomas Mun (1571-1641) dan Bapak Ekonomi Konvensional, Adam Smith (1723-1790) dengan teorinya : Theory of Moral Sentimen thn 1759 yang berlawanan dengan The Wealth of Nation. Disini terjadi kemustahilan bisa disebut kebohongan sejarah, kemustahilan adalah adanya Masa kekosongan Pemikir Ekonomi Konvensional antara Aristoteles samapi Thomas Mun antara tahun 322 SM dan 1571, hingga 1 abad lebih tidak ada Pemikir Ekonomi Konvensional yang muncul. Masa klasik ini mulainya masa Kapitalisme, Sosialisme dan Liberalisme Pasar.
Menurut Sejarah Ekonomi Islam :
Dimulai tahun 610 M, Masa Muhammad diangkat menjadi Rasul. Dunia Arab dan sekitarnya sudah mengenal perdagangan, tukar-menukar dsb. Dimasa keemasan umat islam dengan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah, terdapat mata uang yang diakui semua wilayah kekuasaan umat Islam.
Sejarah Ekonomi Islam ini dibagi menjadi 4 Fase : Fase 1, 738-1058 dengan para tokoh-tokohnya Abu Yusuf (798M), Al Kharaj. Abu Ubaid (838M), Al Amwaal, dll. Fase ke2 antara tahun 1111-1441 dengan para tokoh-tokohnya Al Ghazali (1111M), Ibnu Taimiyah (1328), Ibnu Khaldum (1404). Fase ke3 tahun 1762 dengan para tokohnya Jamaluddin Al Afghani. Fase 4 pada abad XX, di Melayu tahun 1940-an ditandai dengan berdirinya lembaga-lembaga ekonomi islam, bank-bank islam, dll. Di Indonesia berdiri BMI dll tahun 1992.
2. Dalil Siklus Bisnis Dalam Ekonomi Konvensional
Sumber : Samualeson & Nordhaus. 2004. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta. PT Media Global Edukasi. Hal:149.
Dimana untuk mendapatkan puncak kemakmuran (the great….) dengan adanya naik turun kondisi bisnis, dari puncak trus ada kontraksi, maka kondisi bisnis turun drastis, naik lagi sebagai ekspansi sampai puncak tinggi dan turun lagi disebabkan resesi dan akhirnya cita-cita luhur kaum kapitalis dengan puncak tertingginya tercapai. Koq bisa menganut paham yang seperti ini, paham yang menyatakan harus ‘rugi’ dulu untuk mencapai ‘puncak’ yang di idam-idamkan.
Sedangkan Dalil Siklus Bisnis Dalam Ekonomi Islam menurut beliau, yaitu kita semua menuju kebahagiaan abadi di akhirat, Siklus Bisnis ini sesuai dengan perjalanan hidup manusia yang di dunia hanya sementara, maka mengutip surat Al Maidah ayat 2, “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…” ini dijadikan sebagai dasar nilai ekonomi islam, dan juga dalam Surat ke-6, yaitu Al An’aam ayat 141, dengan memberi tanda tebal pada kata-kata, “…janganlah kamu berlebih-lebihan…”
Siklus Bisnis Dalam Ekonomi Islam
Ada daerah tinggi dan ada daerah rendah, dimana garis islam terdapat pada daerah rendah dan selalu dijaga agar tetap pada daerah tersebut dan tidak boleh sampai naik ke daerah tinggi.
SiklusEkonomiIslam
3.Syariat Ekonomi
Ekonomi Konvensional:
– Ilmu Ekonomi sebagai Moral dan Behaviour Science
– Negara tidak boleh ikut campur pada mekanisme pasar
– Uang sebagai alat tukar dan pengukur nilai
Fakta pengamalan
– Negara memang tidak ikut campur dalam menetapkan harga tetapi bank central menjadi penentu dan penetap harga dalam harga modal (price capital) yaitu penetapan tingkat bunga (BI rate/SBI)
– Tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank central akan mempengaruhi harga barang dan jasa termasuk tingkat bunga tabungan dan kredit
– Besar nilai nominal rupiah dapat diketahui di awal atau bisa dibilang tidak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi atau mekanisme pasar tetapi dipengaruhi oleh besar modal atau based of funds
– Bunga merupakan biaya dari input produksi maka merupakan inflatoir
– Uang menjadi komoditi (dengan menjadikan kurs uang sebagai alat mencari laba, menjadikan uang mendapatkan uang)
Ekonomi Islam:
– Ilmu Ekonomi sebagai Moral dan Behaviour Science
– Negara tidak boleh ikut campur dan diserakan pada mekanisme pasar selama pasar dalam kondisi normal tetapi negara harus ikut campur apabila dalam keadaan tidak normal
– Uang sebagai alat tukar dan pengukur nilai
Fakta Pengalaman
– Tingkat pengembalian dari tabungan dan pembiayaan menggunakan sistem bagi hasil dan bukan merupakan harga dari modal (bunga)
– Bank Central tidak bisa menetapkan nisbah maupun besar kecilnya bagi hasil
– Besar nominal rupiah di tentukan berdasarkan hasil yang diperoleh atau sesuai dengan kondisi ekonomi yang sebenarnya (mekanisme ekonomi dan pasar) atau based of income
– Pembayaran bagi hasil bukan merupakan biaya dari input produksi maka bukan merupakan inflatoir
– Uang tidak boleh dikomoditikan
Dampak pengingkaran dari syariat ekonomi ini adalah :
Bencana : moral maupun alam, Krisi keuangan dan ekonomi global, Fluktuasi nilai tukar tidak terkendalikan, Krisis sumber daya alam maupun manusia yang bermoral, kesenjangan ekonomi semakin lebar, kemiskinan dan pengangguran.
SOLUSI:
-Menggunakan nilai tukar tunggal global
-Mengguanakn satu mata uang tunggal yang diakui secara global
-Mentaati dan melaksanakan syariat ekonomi yang sebenarnya
-Menggunakan Ekonomi keumahan yaitu Ekonomi Islam
-Kithoh tujuan ekonomi adalah Falah
4. Era Globalisasi Kuno
Saat Masa Pra Islam dan sebelum Era Kapitalisme, Perdagangan Dunia Dunia lancar dan tidak terjadi fluktuasi nilai tukar uang : Karena Pada masa itu hanya berlaku satu mata uang yang diakui diseluruh pasar global yait dinar dan fulus. Uang pun tidak diperdagangkan tetapi hanya terjadi tukar-menukar uang antara jenis satu dengan jenis lainnya untuk keperluan perdagangan saja tidak untuk bertujuan uang menghasilkan uang.
5. Faktanya
Fakta perilaku manusia merupakan Homo Economicus, Economic man, Individualis, take and give (tidak mau rugi) dalam semua aktivitas ekonomi, (dalam konteks muslim) tidak mau ber-ZIS.

Prof dari Malaysia
-duh, gak jelas, pake campuran bahasa melayu dan bahasa Inggris (bahasa Indonesianya gak beres), kayaknya mengungkapkan bahasan yang standar2 aja, tapi di akhir cerita sepertinya beliau mengungkapkan point2 penting yang q lupa coz pake bahasa Inggris-

Revrisond Baswir
-Kurang tepat bila menggunakan kata ‘pasca keruntuhan’ karena era ekonomi kapitalis belum runtuh saat ini, setidaknya sedang mengalami menuju runtuh, tapi sepertinya tidak akan runtuh dalam waktu dekat ini tetapi hanya mengalami goncangan ‘kecil’ saja.
-Sekarang tinggal menunggu nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai 15ribu, apakah terjadi akhir tahun ini atau awal tahun depan
-Ada dua skenario, skenario satu, seperti singa yang sedang sakit lalu sembuh maka singa itu akan berubah lebih buas, seperti juga kapitalisme saat ini, sedang mengalami ‘sakit’, dan bila skenario buruk ini terjadi, hati-hati bangsa Indonesia akan kembali di caplok kapitalisme yang lebih ganas lagi (karena dalam hal ini hubungan Indonesia dan Amerika seperti Hamba dan Tuannya), skenario kedua tentu skenari terbaik yaitu ekonomi kapitalisme runtuh
-Sebenarnya Amerika (USA) bukan negara kaya, tapi mereka percaya diri. Saat ini banyak perusahaan amerika gulung tikar, atau dibeli oleh perusahaan Jepang dan China. Bahkan Amerika mempunyai hutang sampai USD 700 Miliar (ini lebih banyak 70% daripada hutang Indonesia), klo hubungan Indonesia dan amerika merupakan Hamba dan Tuan, maka siap-siap hutang Amerika tersebut akan ‘dipaksakan’ untuk dilunasi hasil dari ‘urunan’ para negara-negara ‘hamba’nya.
-Tentang BBM, dimana harag minyak mentah sudah turun drastis, tapi pemerintah tidak kunjung menurunkan harga BBM. Kalau turun pun hanya Rp.500, tidak sebanding dengan harga minyak mentah dunia yag turun sangat drastis, dan turunnya pun menunggu nanti Desember, kenapa tidak sekarang!.
-Asumsi-asumsi keliru pemerintah yang berdampak pada Kebijakan-kebijakan yeng dinilai spekulatif, kenapa koq dibilang spekulatif, pertama, Krisi ekonomi yang dialami bangsa Indonesia ini tidak berasal dari dalam sendiri (sama seperti tahun 1997/1998), sumbernya dari krisis keuangan AS, dan dampaknya tidak mungkin dilokalisir pada wilayah tertentu tapi cenderung menjalar ke seluruh penjuru dunia. Kedua, Krisi kali ini bersumber dari negara yang mempunyai perekonomian terbesar dan terkuat di dunia serat memiliki dampak secara global, maka skalanya tidak dapat diperkirakan dengan mudah dan akan menjalar ke semua sektor perekonomian yang akan menyulitkan memperkirakan jangka waktunya. Ketiga, menyangkut Indonesia yang tidak menggunakan perekonomian tertutup atau semi tertutup (seperti China dan Malaysia) tetapi menganut sekaligus kurs mengambang bebas dan devisa bebas, sementara itu cadangan devisa kita kecil (tidak ada separuhnya dari cadangan devisa Sinagapura, sepertiga cadangan devisa Hongkong dan bahkan hanya seperduapuluh dari China).
-Tindakan yang harusnya dilakukan oleh Pemerintah, secara umum terletak pada adanya kemauan pemerintah untuk segera mengakhiri penyelenggaraan agenda ekonomi neoliberal di negeri ini, bersama dengan itu harus segera mengurangi ketergantungan terhadap hutang lkuar negeri dan kehadiran investor asing disini. Sebagai alternatif pemerintah harus lebih berkosentrasi pada peningkatan dan pengembangan potensi domestik di semua bidang. Beberapa tindakan praktis yang bisa dilakukan : pertama, Menurunkan harag BBM secara proporsional. Kedua, terkait kebijakan moneter, pemrintah perlu mempertimbangkan kembali penerapan rezim kurs mengambang terkendali dan kebijakan pengendalian devisa. Ketiga, terkait perdagangan luar negeri, pemerintah harus mengubah sifat perekonomian yang haus akan impor (impor hungry). Sebaliknya kebijakan ekspor yang berkaitan dengan eksplorasi SDA dievaluasi pada tingkat dasar yaitu peranan investor asing dalam kegiatan tersebut. Keempat, terkait dengan penyelenggaraan BUMN, menghentikan privatisasi BUMN, karena keberadaan BUMN sebagai pelampung bagi rakyat banyak dalam mengarungi perekonomian dunia. Dan bila bursa di Indonesia sulit berkembang tanpa keikutsertaan BUMN tidak ada salahnya untuk menutup lantai bursa selamanya!.

Dwi Condro Triyono
The last but not the least
sebenarnya ulasannya cukup bagus, sayang materinya gak dibagikan kayak pemateri yang lainnya
-Sebelum membahas tentang ekonomi kapitalisme, maka tidak boleh lupa oleh seorang yang memunculkan ide tersebut. Yaitu Karl Marx, dalam bukunya ‘das capitalis’, menyatakan dua ide : 1.Orang/Individu dilindungi haknya untuk bebas memiliki alat-alat produksi 2.Orang/Individu dilindungi haknya untuk bebas memproduksi dari alat-alat produksi tersebut dan melakukan transaksi jual-beli.
Dahulu kepemilikan tanah milik pemerintah, sekarang kepemilikan tanah bisa dimiliki siapa pun, menjadikan tanah menjadi alat penyimpan uang (alat spekulasi)
Apakah Reformasi th1998 baik bagi Indonesia? Apa hasilnya?
Indonesia semakin Liberal
Lalu Solusi?
bukan Reformasi tapi REVOLUSI!!!,
kalau cuma Ekonomi Syariah itu cuman secara Parsial, tapi bila memang menginginkan Revolusi, rombak semua, (kembali ke Syariat Islam), HAPUS BANK, HAPUS PASAR MODAL!.
,hasil Liberalisme di dalam Pendidikan Indonesia (Liberalisme Pendidikan), Idealisme dari Mahasiswa TIDAK ADA!!!, sangat pragmatis!, cepat lulus karena biaya semakin mahal, cepat kerja, dsb, dsb.
,Bank dan Pasar Modal merupakan mesin penyedot uang dari masyarakat untuk perusahaan-perusahaan kapitalis.
“Sosialisasi Cost of Crysis”, dimana utang AS (sebanyak USD 700 miliar) akan ditanggung bersama dengan para ‘pengikut2nya’ termasuk juga Indonesia.
Dalam sistem perbankan konvensional, Bank berguna untuk ‘menggemukkan’ perusahaan2 kapitalis. Saat ini ada tambahan lagi yaitu Pasar Sekunder dan Pasar Derivatif, dimana hal ini tidak untuk mencari uang tapi mencari capital gain (akumulasi capital). Saat ini, krisis ekonomi ini disebabkan oleh meledaknya capital gain.
-sebenarnya ada bagan-bagan (gambar-gambar) alur dari bank-nasabah-company, ttg capital gain ini, ttg pasar derivatif, pasar sekunder dan bagaimana solusi menurut syariay islam (perbankan syariah) dsb, yg mungkin orang ekonomi tahu banyaklah, yang aq lupa g q gambar, dan sayang materinya juga tidak dibagikan.

nb : Mungkin penuLisan ini masih banyak kekurangannya (ato bahkan saLah kaprah). Yaaah, memang manusia tu gudangnya saLah dan kebenaran hanyalah dari Yang Maha Benar. Lagian saya cuma manusia biasa yang tidak punya Latar beLakang ekonomi sama sekaLi (myb ja kLo masih punya biaya, pengen nerusin kesitu, hmm….tapi kudu LuLus dhisek rek,,..hiks…TA..TA…kapan isok LuLus?!?!?….)

 
Leave a comment

Posted by on 27 November 2008 in PropagandaPersuasif

 

Tags: , , ,

Sungguh malang nasib negara ini!

Pada masa-masa abad pertengahan, banyak pasukan perang yang terdiri dari barisan yang disebut ‘tentara bayaran’. Mereka tentara yang berperang hanya demi meraup bayaran uang dan keuntungan duniawi. Berperang, bagi mereka hanyalah profesi dan keahlian. Tidak penting bagi mereka mengalahkan musuh, karena yang terpenting berapa banyak rampasan perang yang dapat dikantongi, berapa banyak larangan yang telah mereka langgar, dan berapa cacian telah mereka muntahkan. Tidak soal bagi mereka apa tujuan dan misi perang yang diterjuni, tapi yang penting berapa bayaran yang diterima. Tidak ada dalam kamus mereka motivasi perang demi tanah air, apalagi prinsip ataupun iman. Mereka tidak pernah berpikir dalam peperangan ada sesuatu yang pantas dikorbankan atau dicurahkan segenap jiwa dan raga, yang mereka tahu dan lihat hanya kesenangan pribadi semata.
Bayangkan saja, jika pemegang dan pelaksana kebijakan di negeri naas ini mempunyai banyak kemiripan dengan tentara-tentara bayaran itu. Kerja mereka sesungguhnya tak lebih dari mengharap sesuap nasi. Yang ada di benak mereka dan selalu mereka kejar hanyalah, harta rampasan dalam segala bentuk dan jenisnya, kekayaan, ketenaran, jabatan ataupun kebanggaan dan kehormatan. Mereka berpendapat, jalan yang terbaik yang aman untuk menghantarkan mereka pada harta rampasan ini adalah dengan berpura-pura membela negara. Semua mengatakan demi bangsa dan negara, berpidato dan menulis, serta menangis dan mengiba tangis. Mereka tak pernah berbuat lebih jauh lagi. Paling bagus hanya instruksi pada rakyat untuk melakukan kebijakan, namun sungguh tragis, mereka justru lupa menasehati diri sendiri.
Di sana tidak ada demonstran yang berteriak lantang kecuali mengharap ‘sesuatu’ di balik kelantangan suaranya, tidak ada orator yang berpidato berapi-api kecuali dia meminta ‘sesuatu’ di balik khutbahnya. Jauh di lubuk hati, mereka sama sekali tidak pernah memikirkan ucapannya. Yang terpenting bagi mereka adalah imbalan dan keuntungan pribadi yang dapat dikantongi dari ceramahnya itu. Mereka tak pernah berpikir untuk memberi sesuatu. Yang terpenting adalah tepuk tangan dan pujian massa, dirinyalah yang telah mendatangkan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat. Jika disuruh memilih antara, pertama, menyumbangkan sesuatu yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat, namun rakyat tidak tahu sumbangan itu dari siapa, dan yang kedua, rakyat tahu dialah pemberi sarana itu, namun sarana itu tak kunjung membuahkan manfaat, dapat diduga pastilah para pemimpin itu akan memilih yang terakhir.
Setiap pemimpin negeri ini lantang menyuarakan kampanye pemberantasan kemiskinan, penyakit dan kebodohan, sampai-sampai ketiga kata ini menjadi istilah yang paling terkenal dan sering mampir di bibir dan kuping. Meskipun demikian, ketiga kata tsb nyatanya tetap saja mewabah dan mencengkeram rakyat. Bukan karena apa-apa, melainkan lebih karena pemimpin, petinggi, menteri, kaum agamawan, da’i, wakil rakyat, kaum penulis, intelektual, kita -tanpa kecuali-, merupakan sosok-sosk pemburu upah.
Orang-orang seperti ini hanya mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi saja. Mereka akan cukup puas dengan sorak kekaguman, karena hanya itulah yang diinginkan. Demikian juga dengan kaum penulis dan intelektual, yang sering mengkritik pedas pemerintah dalam setiap tulisan dan komentarnya, kepentingan mereka sebenarnya hanya satu, imbalan tulisan atau piagam penghargaan, atau ucapan selamat dan pujian atas kejeniusan dan kepakarannya. Soal komitmen pemberantasan kemiskinan, penyakit dan kebodohan, sama sekali tak masuk agenda perhatian dan pemikiran mereka. Andaikata mereka serius untuk memberantas ketiga hal itu, pastilah mereka tidak akan menyia-nyiakan waktu hanya dengan untaian kata dan menulis saja, sesuatu yang ia sadar betul tidak akan memberikan hasil apa-apa. Mereka akan berusaha memanfaatkan waktu dan tenaganya secara konkret, langsung terjun menolong si fakir, menghibur si sakit, mengajari si bodoh. Tapi mereka sadar betul, jika terjun dalam kerja sosial ini, akan lenyaplah segala pujian dan decak kagum masyarakat yang biasa mereka terima saat menulis kecuali hanya dari si miskin, si bodoh dan si sakit. Masyarakat tak akan memerhatikan sama sekali.
Betapa naifnya para pemegang kekuasaan di negeri ini, mereka terlalu asyik mengkampanyekan perang terhadap kemiskinan, penyakit, dan kebodohan, padahal permasalahan ini tidak perlu diperangi segala. Yang diperlukan dari mereka hanyalah instruksi kebaikan tanpa melupakan dirinya sendiri. Inilah inti permasalahan bangsa ini. Seharusnya, mereka yang mempunyai otoritas pemecah masalah, ikhlas mengulurkan tangan, niscaya ketiga nusuh negara ini akan menyusut dan lari terbirit-birit.
Seandainya manusia mau saling berbagi, si kaya memberikan hak orang fakir, peti-peti kekayaan terselamatkan dari tangan-tangan hina, dan aliran uang tidak dipegang oleh orang buta dan bodoh, maka kebaikan akan merata ke penjuru negeri.
Tapi bagaimana hal itu bisa terwujud di negeri dimana si bodoh justru menjadi pembesar dan si hina menjadi petinggi.
Sungguh malang nasib negara ini!

Sumber : “Izrail” by “Yusuf As Siba’i”
Izrail_1

 
Leave a comment

Posted by on 16 November 2008 in Mushaf-mushaf Dunia

 

Tags: , , ,

Surat Dari Konstantinopel

Awalnya adalah di Yerusalem, sebuah wilayah tempat turunnya para nabi, lalu berkumpul di Perancis, dan setelah ditumpas oleh Phillipe le bel (Phillipe IV, Raja Perancis) dan Paus Clement V, mereka (Knights Templar atau Freemasonry) menyebar di Eropa dengan dua wilayah yang dijadikan basis : Skotlandia yang kemudian bersatu dengan Kerajaan Inggris dan satunya lagi masih bergerak di Perancis. Dalam persembunyiannya di Skotlandia, para Mason berhasil diterima oleh kalangan istana. Sedangkan di Perancis, penerus templar ini membangun komunitas merdeka di selatan, di daerah Pyrennes yang sunyi. Di daerah Provence, Perancis, para Mason diduga kuat menjadikan daerah ini sebagai pusat kegiatan Kabbalisme yang paling terkemuka di Eropa. Jika di daerah-daerah lain tradisi Kabbalah hanya diturunkan secara lisan, maka di Provence, tradisi Kabbalah dibukukan dan dijadikan pegangan para Kabbalis.

Penumpasan templar di Perancis menyebabkan orang-orang Katolik Perancis membenci Komunitas Yahudi yang tinggal disana. Mereka bergerak sendiri-sendiri atau diorganisir dari Gereja dan juga Kerajaan menyerang orang-orang Yahudi Perancis. Banyak ancaman maupun surat kaleng yang menyatakan bahwa Sinagog kaum Yahudi akan diserang atau dibakar. Orang-orang Yahudi tersebut juga mendapatkan tekanan untuk meninggalkan keyakinan mereka dan dibaptis menjadi seorang Kristen yang taat sebagai bentuk penghapusan dosa-dosa mereka. Akibatnya banyak keluarga Yahudi Perancis yang meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat tinggal dan lingkungan yang relatif lebih aman.

Suasana yang mencekam ini membuat Rabi Shamur yang tinggal di kota Arles, Prancis, menulis surat kepada Pemimpin Tertinggi Kaum Yahudi di Konstantinopel. Dalam suratnya, Rabi Shamur meminta nasehat dan masukan berkenaan dengan situasi dan kondisi yang dialami komunitas Yahudi di Prancis yang terus-menerus ditindas Gereja dan Kerajaan. Shamur memaparkan bagaimana orang-orang Kristen Perancis yang tinggal di Arles, Aix, dan Marseilles mengancam sinagog-sinagog mereka. Surat dari Rabi Shamur dalam waktu yang tidak terlalu lama akhirnya dijawab oleh Pemimpi Tertinggi Yahudi Konstantinopel pada tanggal 24 Jui 1489. Sebuah surat jawaban yang kalimat per kalimatnya menjadi begitu terkenal karena dengan lugas mencerminkan strategi kaum Yahudi menundukkan Gereja dan juga dunia.

“Saudara-sadara, dengan rasa sedih pengaduan kalian kami pelajari. Derita nasib buruk yang kalian alami membuat kami ikut bersedih. Kalian mengadukan, bahwa Raja Prancis telah memaksa kalian memeluk agama Nasrani. Tetapi harus dingat, bahwa ajaran Musa harus tetap kalian pegang erat-erat dalam hati sanubari. Umat Kristen memerintahkan supaya kalian menyerahkan harta benda kalian. Laksanakanlah!. Selanjutnya didiklah putera-puteri kalian menjadi pedagang dan pengusaha yang tangguh, agar pelan-pelan bisa merebut kembali harta benda itu dari tangan mereka.

Kalian juga melaporkan, bahwa mereka mengancam keselamatan hidup kalian. Maka binalah putera-puteri kalian menjadi dokter, agar bisa membunuh orang-orang Kristen secara rahasia. Mereka menghancurkan tempat peribadatan kalian. Maka, didiklah putera-puteri kalian untuk menjadi pendeta, agar bisa menghancurkan gereja mereka dari dalam. Mereka menindas dengan melanggar hak dan nilai kemanusiaan. Maka didiklah putera-puteri kalian sebagai agen-agen propaganda dan penulis, agar bisa menyelusup ke berbagai jajaran pemerinahan. Dengan demikian, kalian akan bisa menundukkan orang Kristen dengan cengkeraman kuku-kuku kekuasaan internasional yang kalian kendalikan dari balik layar. Ini berarti pelampiasan dendam kesumat kalian terhadap mereka.”

(Sumber : William G. Car; Yahudi Menggenggam Dunia)

Setelah menerima surat itu, maka Rabi Shamur diam-diam melakukan sosialisasi ‘perintah Rabi Tertinggi Konstantinopel’ tersebut dan setelah itu banyak orang-orang Yahudi yang bersedia dibaptis dan memeluk agama Kristen. Mereka juga memasuki gereja dan bahkan beberapa tahun kemudian menjadi gembala sidang dari sejumlah gereja di Prancis. Kaum Yahudi, dan dengan sendirinya para Freemason, akhirnya memiliki ‘agama resmi’ atau ‘agama legal’ mereka yakni Kristen Katolik. Abad itu, siapa pun yang ingin bebas bergerak, ingin aman dalam hidupnya, tentunya di Eropa, maka ia haruslah menjadi seorang pengikut Gereja Katolik Roma. Maka, dengan alasan-alasan strategis demi mencapai tujuannya yang disembunyikan rapat-rapat, mereka kini mengenakan baju Gereja dan larut dalam komune masyarakat Eropa abad pertengahan yang dipenuhi histeria pergolakan dan keimanan.

Di dasar permukaan bumi yang paling dalam, sebuah keyakinan abadi tetap terpelihara. Dan mereka sangat yakin, suatu waktu keyakinan abadi ini akan muncul di permukaan dan meremukkan segala macam baju yang dikenakannya. Itulah masa dimana mereka merasa sudah sedemikian kuat, semua musuhnya sudah dilumpuhkan dan ditaklukkan. Suatu masa di mana segala kerahasiaan akan mereka singkap dan mereka akan tunjukkan pada dunia siapa diri mereka sebenarnya. Suatu hari yang pasti terjadi.

Judeo Christian atau Zionis Kristen

Secara hakikat, istilah ini mengacu pada keyakinan dan sikap keagamaan umat Kristen Amerika (dan juga Kristen Eropa serta sebagian besar dunia) yang memandang bahwa zionisme merupakan hal yang harus didukung secara penuh, tanpa syarat. Harus didukung walau kaum Zionis-Israel membunuhi dan membantai anak-anak tak berdosa. Sebaliknya, mereka akan merasa berdosa apabila tidak mendukung atau mengecam Zionis-Israel, seakan berdosa kepada Tuhannya.

Ayat-ayat Injil dalam kitab Genesis (Kejadian) Injil Perjanjian Lama King James version yang dijadikan dalil utama kelompok Zionis-Kristen di dalam sikapnya membela Israel tanpa syarat adalah :

“Dan Aku menjadikan engkau suatu bangsa besar, dan Aku akan memberkati engkau, dan menjadikan nama engkau besar; dan terbekatilah engkau” (Gen 12:2)

“Dan Aku akan memberkati mereka yang memberkati engkau, dan mengutuk mereka yang mengutuk engkau; dan dalam diri engkaulah semua keluarga dari dunia akan diberkati” (Gen 12:3)

Padahal di dalam sejarah penulisan Injil, kita sudah mengetahui bahwa di tahun 325 M dalam Konsili Nicea, ratusan versi Injil yang tidak sejalan dengan Kaisar Konstantin sudah dimusnahkan, dan ia hanya memilih 4 versi Injil yang sejalan dengan pandangannya dan dipakai hingga sekarang ini.

Salah satu tokoh Zionis-Kristen Amerika adalah Pendeta Franklin Graham dari The Southern Baptist Church. Ia merupakan putera keempat Pendeta Billy Graham. Franklim Graham pernah mengatakan, “Tuhan orang Islam itu berbeda dengan Tuhan kita. Tuhan orang Islam bukan Tuhan Bapa. Tuhan orang Kristen adalah Bapak dari Jesus Kristus. Tuhan mereka bukan Anak-Tuhan seperti iman Kristen atau Judeo-Christian. Dia Tuhan yang lain sama sekali, dan saya percaya Islam adalah agama yang jahat dan busuk. …Qur’an mengajarkan kekerasan, dan ekstrimisme Islam merupakan ancaman terbesar yang dapat disepakati siapa saja” (The Washington Post; Graham Speak Out; 9 Agustus 2002).

Pandangan Graham mewakili pandangan berjuta kaum Zionis-Krsiten yang terus melancarkan propaganda sesatnya tentang Islam hingga kini.

Padahal, jika saja mereka mau meluangkan waktu sedikit membuka lembar demi lembar kitab suci Zionis-Yahudi, Talmud, dan mencari ayat-ayat bagaimana sebenarnya sikap kaum Zionis-Yahudi terhadap Yesus dan Kekristenan, maka pasti orang-orang Kristen akan berbalik arah dan memusuhi kaum Zionis-Yahudi. Kata Talmud mengenai Yesus :

“Pada malam kematiannya, Yesus digantung dan 40hari sebelumnya diumumkan bahwa Yesus akan dirajam (dilempari batu) hingga mati karena ia telah melakukan sihir dan telah membujuk orang untuk melakukan kemusyrikan (pemujaan terhadap berhala)…Dia adalah seorang pemikat, dan oleh karena itu janganlah kalian mengasihaninya atau pun memaafkan kelakuannya” (Sanhedrin 43a)

“Yesus ada dalam neraka, direbus dalam kotoran (tinja) panas” (Gittin 57a)

“Ummat Kristiani (yang disebut ‘minnim’) dan siapa pun yang menolak Talmud akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dihukum di sana bersama seluruh keturunannya” (Rosh Hashanah 17a)

“Barangsiapa yang membaca Perjanjian Baru tidak akan mendapatkan bagian ‘hari kemudian’ (akhirat), dan Yahudi harus menghancurkan kitab suci ummat Kristiani yaitu Perjanjian Baru” (Shabbath 116a)

Inilah ungkapan hati Talmud yang sesungguhnya tentang Yesus dan umat Kristen. Siapa pun yang mengaku sebagai seorang Kristen, setelah mengetahui ayat-ayat pelecehan dari Talmud kepada Yesus dan agamanya, tetapi masih saja mendukung Zionis-Yahudi, masih saja membantu Israel, masih saja setuju dengan sikap G.W.Bush yang tanpa reserve terus memback-up Zionis-Israel, maka ia sebenarnya telah ikut-ikutan melecehkan agamanya sendiri. Luangkan waktu anda untuk membaca Talmud.

Sumber : “Knights Templar Knights of Christ” “Rizki Ridyasmara”

Knights Templar Knights of Christ

 
Leave a comment

Posted by on 29 September 2008 in Mushaf-mushaf Dunia

 

Tags: , , , , , ,

IBLIS SUKSES MASUK SURGA LAGI

Adam Dideportasi

“Maka syetan menggelincirkan mereka berdua dari sorga, mengeluarkan mereka dari keadaan semula. Dan kami berfirman : ‘Turunlah kamu, sebagian kamu menjadi musuh yang lain, dan bagi kamu tempat menetap di Bumi dan kesenangan sampai waktu tertentu” (Al-Baqarah:36)

Kesuksesan Iblis

Begitu kecewa Iblis setelah diusir dari sorga karena ia membangkang tidak mau bersujud kepada Adam. Melihat kemesraan Adam dan Hawwa’ bersenang-senang di taman sorga, ia cemburu dengan menyimpan seribu dendam. Sebagai makhluk super cerdas, Iblis memeras otak berliannya mencari akal, bagaimana agar Adam juga diusir dari sorga. Di sinilah, para pembaca budiman, meski Al-Qur’an tidak menjelaskan tehnik syetan membujuk Adam secara detail, tetapi berbagai riwayat memblow-up kisah kejatuhan Adam ini dengan berbagai versi. Ikutilah kisah di bawah ini :
Wahb Ibn Munabbin mengisahkan, di sekitar taman sorga itu banyak sekali hewan-hewan dengan berbagai ragam bentuk dan rupa yang indah-indah. Tetapi, dari sekian binatang itu, hanya ular naga yang paling indah, wibawa, unik, dan sangat khas tanpa tara. Karena itu, hanya ular ini saja yang boleh keluar masuk sorga mengingat kecakepan dan kecakapannya. Adampun tertarik dan menjadikannya sebagai hewan kesayangan sekaligus kepercayaannya. Iblis yang cerdik itu melihat kebebasan si ular naga itu sebagai peluang emas untuk bisa masuk ke dalam sorga, dan selanjutnya bisa beraksi menggoda Adam dan Hawwa’.
Betul, Iblis itu bernegosiasi dengan si ular dengan kata-kata memikat, “Hai sobat, kau sungguh indah dan paling baik hati, sehingga Adam jatuh hati padamu. Aku telah lama rindu melihat taman sorga, maka ijinkan aku masuk ke perutmu sejenak saja. Bawalah aku masuk ke taman sorga, biar aku bisa melihat meski dari dalam perut. Dengan begitu, aku sudah cukup puas dan rindupun terobati. Ayolah, buka mulutmu, wahai Naga yang mulia”, rayu Iblis. Naga merasa kasihan, maka perlahan membuka mulutnya lebar-lebar. Iblis segera masuk dengan hati sangat riang.
Begitu sampai di dalam, Iblis dengan kekuatannya yang super, memaksa keluar dan berhasil. Ular naga itu hanya bengong dan tidak berdaya. Lama ia tercengang. Ia membayangkan akibat kecerobohannya menyelundupkan turis gelap dalam sorga tanpa izin.
Sementara Iblis segera mengambil posisi disamping pohon terlarang sambil menunggu saat yang tepat membujuk dua sejoli itu. Adam dan Hawwa’ tentu saja terkejut melihat Iblis berada dalam sorga lagi, “Hai Iblis bagaimana kamu bisa masuk kemari”, katanya heran. Iblis hanya senyum-senyum saja dan berkata, “Sudahlah, itu tidak penting. Saya datang dengan membawa berita yang sangat penting bagi kalian”, kata Iblis, “Ketahuilah”, lanjutnya, “bahwa pohon ini namanya pohon khuldi (pohon kekekalan), artinya bila kalian makan buah ini, kalian bakal menjadi sepasang malaikat dan akan hidup kekal selamanya dalam sorga yang penuh kenikmatan ini. Tetapi, hidup kekal seperti itu jelas menyaingi Tuhan dan pasti saja Tuhan sangat tidak menghendaki hal itu terjadi pada diri kalian. Makanya, Tuhan melarang keras kalian memakan buahnya. Hai Adam dan Hawwa’, aku bersumpah di hadapan kalian, demi keagungan Tuhan, aku ini berkata benar dan serius memberi nasehat pada kalian”.
Mendengar kata-kata Iblis pasangan suami-istri itu biasa-biasa saja. Mereka tak terpengaruh. Tapi Iblis tak menyerah. Iblis lalu membujuk salah satunya dan diawali dari Hawwa’ lebih dahulu. “Hai hawwa’, lihatlah pohon ini betapa aneh, indah dan menawannya warna pohon ini. Lihatlah buahnya yang sangat tampil beda dibanding semua buah yang ada dalam sorga ini. Dari penampilannya, terbayanglah kelezatannya”, kata Iblis. Ia terus melancarkan rayuan secara gencar dan lembut terhadap hawwa’, hawwa’ tergiur dan memetik buahnya. Kemudian, dalam perasaan bimbang antara ingin dan khawatir ia menelan buah itu. Lalu bagaimana dengan Adam?

Kenapa Wanita Haid, Ular tak Berkaki?

Sukses membujuk Hawwa’, Iblis segera mendekati Adam. Ia melancarkan rayuan tiada henti. Namun Adam tak terpengaruh. Adam baru goyah ketika Hawwa’ mendekati sambil memamerkan buah khuldi, buah terlarang itu, sambari ditelan-telan. Dengan gayanya yang manja Hawwa’ berkata, “…makanlah sayang. Nih, saya telah makan dan rasanya enak sekali, lagian tidak terjadi apa-apa koq”. Adam tampaknya tak tahan juga mendengar bujuk rayu kekasihnya. Ia akhirnya memakan buah itu.
Tapi Subhanallah! Segera setelah Adam mencicipi buah itu, semua baju yang mereka sandang lepas secara misterius. Pakaian itu lepas tanpa dimengerti sebabnya dan kemana raibnya. Keduanya telanjang bulat tanpa selembar daun pun. Tak pelak, mereka malu dan malu di hadapan Tuhan. Saking malunya, Adam kemudian bersembunyi dan masuk dalam lubang pohon itu.
Dalam persembunyiannya itu, Tuhan hadir dan memanggil, “Keluarlah kamu hai Adam!”. Adam menjawab, “Saya sungguh malu menghadap kebesaranMu, Ya Tuhan”.
Tuhan memang murka dan mengusir mereka keluar dari sorga. Mereka di buang di bumi. “Turunlah kalian ke bumi, dimana bumi itu asal kalian dicipta”, kata Allah.
Allah juga murka kepada ular yang membawa Iblis masuk ke sorga. Kaki-kakinya ditarik masuk ke perut, sehingga kini ular tak berkaki lagi dan berjalan dengan perutnya. Antara Adam dan ular diciptakan naluri permusuhan. Adam pun memukul kepala ular itu karena jengkel. Akibatnya kini manusia umumnya punya perasaan tidak suka terhadap ular, dan bila mereka membunuhnya, dengan cara memukul kepalanya.
Dalam peristiwa itu, pohon khuldi pun mengadu kepada Tuham. Pohon itu menunjukkan dirinya telah berdarah akibat petikan Hawwa’ secara paksa. Maka Allah pun berkata kepada Hawwa’, “Hai Hawwa’, sebagai mana kau sakiti pohonKu hingga ia berdarah, maka kau akan berdarah”. Jadilah para wanita haid setiap bulan, mengandung dan melahirkan secara paksa dan otomatis (al-qurthubi:I/312-313).

Adam Jatuh di India, Hawwa’ di Jeddah

Setela Adam dan Hawwa’ gagal menepis rayuan Iblis dan mereka makan buah khuldi, maka Allah mengusir mereka. Adam dan Hawwa’ diturunkan ke bumi.

Lokasi Kejatuhan

Al-Hubuth dalam bahasa Arab berarokasikan pendaratan, yaitu perpindahan dari tempat yang lebih tinggi ketempat yang lebih rendah. Dengan demikian konotasinya fisis sekali. Dlamir jami’ (waw), menunjuk pihak bahwa yang diperintahkan turun itu banyak, lebih dari satu atau tiga sosok ke atas. Dengan merujuk suratan kata ini, bahasan bergerak seputar kejatuhan mereka.
Ibn Abbas mengemukakan, bahwa mereka yang terusir dari sorga dan turun ke bumi itu adalah : Adam, Hawwa’, Iblis dan Ular. Adam diturunkan di daerah Sarandib India, daerah perbukitan yang biasa disebut bukit budz. Tehnik pengusirannya Allah memanfaatkan jasa angin sorga yang bertiup kencang sekali sehingga menghempaskan Adam jatuh keperbukitan itu. Angin tersebut hingga menerpa dedaunan yang ada di sana, lembah dan sungai. Seketika lingkungan menjadi harum dan asri. Oleh karena terpaan angin sorga itu, kini lingkungan di sekitar bukit Budz cukup asri dibanding yang lain.
Sedang Hawwa’ diturunkan di Jeddah Arab Saudi, Iblis dilempar di daerah Ubullah, dan Ular dijatuhkan di Sijistan. Karena itu, Sijistan terkenal daerah yang banyak ularnya di dunia. Hasan al-Mas’udi bertutur, “Andaikan tidak ada ular piton yang suka melalap ular-ular yang lebih kecil, niscaya Sijistan menjadi negara kerajaan ular dan kosong tanpa berpenghuni manusia (al-jami’ I/319-320).

Bohong, Wanita dicipta dari tulang rusuk

Tentang Hawwa’ yang tergoda duluan, lalu merayu Adam sehingga Adam pun jatuh pada lembah maksiat. Kisah ini tidak ada, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Hadits Shahih. Al-Qur’an secara tegas menyatakan bahwa mereka berdua makan buah terlarang, tetapi tidak ada penjelasan, siapa yang makan duluan. Seandainya Hawwa’ yang duluan makan, tidak berarti Adam suci dan Hawwa’ sebagai orang yang mutlak dipersalahkan sendiri.
Sampai disini kita bertanya, mengapa cerita itu sampai terjadi dan masuk dalam penafsiran? Diduga, ini dipengaruhi oleh kisah-kisah kejatuhan manusia ke bumi dalam kisah Israiliyah, yaitu kisah bersumber dari para ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang kaya dengan cerita aneh-aneh, utamanya masalah yang menyangkut ghaib atau metafisis.
Seperti cerita tentang Hawwa’ yang diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Cerita ini tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an dan Hadits. Cerita itu justru tertulis jelas dalam Kitab Perjanjian Lama (Injil). Disitu ada pernyataan, “Ketika Adam tidur lelap, maka diambil oleh Allah sebilah tulang rusuknya, lalu ditutupkannya pula tempat itu dengan daging. Maka dari pada tulang yang dikeluarkannya dari Adam itu, diperbuat Tuhan seorang perempuan” (Kejadian II : 21-22).

Jangan Gegabah bunuh Ular di rumah

Masalah efek fisis bagi kaum lelaki. Seperti, setelah Adam makan buah terlarang, yang katanya nyangkut di leher, semua orang laki-laki pasti ada kolomenjingnya. Atau tentang Hawwa’ yang waktu makan, dia yang paling banyak merasakannya sehingga dua gigitan nyangkut di bagian dada, lalu jadilah payudara seperti sekarang ini, atau seperti ia bermentruasi tiap bulan karena memetik paksa buah itu hingga tangkainya berdarah. Semua itu tidak ada dasar yang bersumberkan wahyu. Karena itu, dipercaya atau tidak, sama sekali tidak ada pengaruh terhadap keimanan hakiki kita.
Masalah ular yang menjadi perantara Iblis masuk sorga dan berhasil menjatuhkan Adam-Hawwa’ juga tak berdasar wahyu. Namun beberapa hadits menyatakan tentang anjuran Rasulullah membunuh ular. Menyikapi ini, ada dua pendapat. Pertama, sebagai kesalahan nenek moyang ular secara historis, yang dulunya membantu kejatuhan Adam-Hawwa’. Karena itu wajar kita sekarang memusuhi ular. Kedua, sikap hati-hati Rasulullah SAW yang memandang ular sebagai binatang yang berbahaya dan mematikan. Karena itu bunuh saja, sebelum ia membunuh kita. Dalam pembunuhan binatang, Rasul melarang kita sampai membakar. Karena cara-cara seperti itu adalah tehnik penyiksaan Tuhan di neraka. Sedang kini ada di dunia. Maka jangan menggunakan cara nerakanisasi. Karena ular itu binatang yang paling digemari jin, syetan dan sebangsanya, identik dengan si Iblis dulu bisa masuk ke dalam perut si Ular, maka jin sekarang juga bisa berbuat serupa. Khusus ular yang ada di dalam rumah tinggal, memang ada tuntutan menyikapinya. Imam Ibn Nafi’ dan Malik Ibn Anas termasuk ulama yang melarang sembarangan membunuh ular rumah. Karena itu, di rumah ada ular, maka jangan tergesa-gesa dibunuh. Perintahkan dulu dengan kata-kata agar ia pergi dan ulangi permohonan anda tiga kali, lalu tinggalkan ia barang sejenak (dalam riwayat Hadits, malah ditunggu selama tiga hari, al-jami’ I/315). Kalau dia memang jin yang sedang berubah bentuk menjadi ular, maka ia pasti pergi. Tetapi jika masih tetap disitu setelah diberi waktu cukup, maka ia berarti ular beneran dan boleh dibunuh.
Tentang kisah-kisah ghaib di atas. Banyak yang merujuk kepada ahli kitab. Meski Nabi Muhammad SAW tidak melarang merujuk kepada mereka, tapi juga tidak menganjurkan membenarkannya. Mereka tetap menjadi khazanah keilmuan yang sah digugat dan sah pula diterima. Sedangkan masalha validitas tetap dibawah level wahyu.

Sumber : “Tafsir Al-Qur’an Bahasa Koran”, “A. Musta’in Syafi’i”

Tafsir Al-Qur'an Bahasa Koran

 
13 Comments

Posted by on 25 September 2008 in Mushaf-mushaf Dunia

 

Tags: , , , ,

Nasionalisme VS PersaudaraanSemesta

Mungkin dunia ini memang dipenuhi dengan orang-orang jahat dan gila, dimana orang-orang ini bisa jadi sangat membahayakan manusia sekitarnya. Namun yang jelas, ada jenis orang-orang jahat dan gila tertentu yang lebih berbahaya ketimbang jenis biasa. Orang-orang ini memang tidak kelihatan jahat atau gila sama sekali di hadapan manusia, sehingga bahaya mereka menjadi samar bahkan tidak tampak sama sekali. Tidak hanya terbatas pada manusia sekitarnya saja, melainkan juga melebar pada komunitas lain yang berjauhan jarak. Mereka inilah anak-anak Adam yang paling membahayakan bagi anak Adam lainnya. Merekalah orang-orang gila yang lihai.
Orang-orang gila yang bebas berkeliaran ini sering mengelabui umat. Di mata masyarakat mereka adalah figur-figur yang terhormat. Mereka diberi kepercayaan dan amanat mengendalikan urusan rakyat. Merekalah yang membawa umat manusia pada kehancuran dan kebinasaan.
Sosok-sosok inilah yang biasa kita sebut ‘pemimpin’ dan ‘pejabat’. Kupikir tidak ada komunitas manusia dimanapun yang lepas dari cengkraman kekuasaan orang-orang gila ini. Mereka biasanya akan saling sikut dan menjatuhkan, hanya untuk mencapai apa yang mereka sebut ‘kekuasaan’. Mereka selalu membangun konflik-konflik baru demi menyenangkan ambisi atau memenuhi kegilaan segelintir oknum yang menginginkan keruwetan-keruwetan demi kepentingan sendiri, namun dengan dibungkus kedok-kedok kasih sayang dan alasan-alasan palsu. Di tingkat bawah, rakyat yang mereka pimpin pun akhirnya bersitegang dan beradu fisik, akhirnya meletuslah konflik antar massa. Dan di sini, yang menjadi korban rakyat yang tidak berdosa, seolah mereka adalah kayu bakar di atas tungku pembakaran yang harus selalu menyala dan membara. Di sana-sini, orang-orang gila ini harus bersedekap laksana badut, menyaksikan pembantaian umat manusia. Mereka ayik menonton rakyat yang saling membunuh satu sama lain. Jika tontonan mereka mulai agak lesu, mereka pun akan berteriak memberi semangat dan menghasut, “Kamu akan celaka bila musuhmu tidak kau celakai”, orang-orang gila ini menipu rakyat dengan cara yang sangat halus, hingga tak seorang pun sampai sekarang ini mampu membuka kedok penipuan, kecurangan dan makar mereka. Mereka mengkampanyekan apa yang mereka sebut-sebut dan dewakan sebagai ‘nasionalisme’, sebuah paham kebangsaan yang berkiblat pada kebanggan semu suku sendiri, sehingga melahirkan sikap mau menang sendiri dan selalu turut campur dalam urusan suku atau kelompok lain. Nasionalisme merupakan bencana terkeji bagi umat manusia dalam pertumpahan darah dan peperangan yang maha biadab. Nasionalisme dalam pemahaman sempit ini merupakan bentuk ke-aku-an kelompok yang mehalalkan kekejaman dan kesadisan. Dimana, satu kelompok mengklaim diri mereka lebih baik dibanding kelompok lain. Mereka harus menjadi yang pertama dan terdepan dalam soal-soal hidup, kemakmuran keduniaan dan kemajuan harta benda. Mereka tidak mempedulikan apakah umat lain bisa mencicipinya atau bahkan jika perlu tidak mengenyamnya sama sekali.
Ya, ke-aku-an terjadi ketika seseorang selalu ingin berkata, “aku duluan”. Dan nasionalisme disini adalah jika suatu kelompok ngotot mengatakan, “Kami duluan”. Inilah bibit dari segala konflik dan pertumpahan darah. Karena setiap kelompok berambisi untuk mencicipi lebih banyak kue kemakmuran duniawi. Maka, yang kuat pun mencaplok yang lemah, dan yang kuat inipun akan saling jotos dengan yang kuat pula. Terjadi benturan kepentingan, lalu lahirlah perpecahan dan peperangan.
Itulah Nasionalisme, yang sering dipuja manusia sebagai sistem terbaik yang harus mereka pilih dan terapkan dalam kehidupan. Namun, jika manusia sadar, pasti akan tahu, tidak ada yang membawa umat manusia kepada bencana kehancuran yang lebih buruk daripada nasionalisme sempit ini. Andaikata mau membuka mata hati, manusia akan tersadar, mereka sebenarnya mampu menggapai tingkat kesempurnaan hidup yang lebih tinggi jika saja mampu mencabut dari dirinya apa yang dinamakan sebagai ‘nasionalisme’ ini. Lalu sebagai gantinya, mereka bisa menanamkan semangat ‘persaudaraan semesta’ yang mendudukkan dunia sebagai satu tanah air, serta menganggap anak Adam lain sebagai layaknya anak Adam, apapun ras dan bangsanya. Dengan ideologi ini dan hanya dengan inilah, dunia akan terbebas dari kejahatan dan kebiadaban perang.
Tapi, apa kamu pikir orang-orang gila yang memimpin bangsa-bangsa di dunia ini akan begitu saja menerima dan melapangkan jalan bagi pengembangan semangat persaudaraan semesta ini? Bagaimana nasib jabatan dan kedudukan mereka sebagai pemimpin?

Sumber : “Izrail” by “Yusuf As Siba’i”

Izrail_2

 
Leave a comment

Posted by on 26 August 2008 in Mushaf-mushaf Dunia

 

Tags: ,

Ujian lagi.. Ujian Lagii..

Semester delapan, hmm…tak terasa kan sudah ada di semester ini, ternyata sudah hampir 4 tahun di kampus perjuangan ini. Masih inget gimana harus bangun super pagi buat nyari nasi bungkus warna coklat dengan lauk berukuran segitiga, masih inget sulit bangun buat masuk kelas TPB, masih inget gimana siang dan malem bersauna ria dengan bayang-bayang SK-Rektor, masih inget jalan-jalan ke Jakarta (hmm…Jakarta lagii, memorable!!!).

Di awali di semester tujuh, dimana ikrar dan komitmen dikumandangkan di TC105 sebagai tanda DSS brotherhood didirikan. Dengan semangat bagaikan perjuang yang tersudut dalam perang (yang artinya dalam teori the art of warnya sun-tzu berarti ‘mati berjuang sampai titik darah terakhir’) akan rela bersedia mencurahkan pikiran dan tenaga untuk menyelesaikan dalam waktu 3 bulan. Masih inget dengan harus membagi kasta menjadi 3 periode (kasta layaknya dalam kehidupan sosial di India) untuk mendapatkan bimbingan rohani dari Sang Phenomenon dozen.

Dan waktu dalam seminggu yang di berikan untuk mencoba, memahami serta membuat risalah ‘bayesian’, dilaksanakan dengan segenap tenaga walaupun makan dan tidur diselimuti perasaan tak tentu arah.

Awal yang tidak membahagiakan pun terjadi. Sebuah pra-ujian awal di semester delapan. Di sebuah hari pada saat liburan semester tujuh yang tercinta ini dimulai, hari dimana gerombolan Narsiis menuju kota Megapolitan yang kejam, Jakarta, Ibukota negara kita cintai melebihi jiwa dan raga kita ini. Lelah, penat menggelayuti disertai dengan rasa mual yang menghantui dan rasa pusing yang membuat kepala ini terasa berat. AntoBodi ini yang kurang kompak, perjalanan jauh ini yang membosankan, bau badan ini yang seharian belum mandi, kesendirian ini di bangku kendaraan beroda 6 ini dengan melayangkan pandang sejauh-jauhnya di cakrawala melalui kaca samping membuat badan ini terasa tidak kuat lagi menahan desakan-desakan yang sedari tadi terus mencoba tuk menyeruak keluar. Akhirnya titel gak enak badan dan sakit pun didapatkan selama perjalanan panjang ini. Tidur adalah solusi, seperti bahasa keramat kaum dukun modern lulusan Fakultas kedokteran Umum, ‘banyak istirahat’, yup bener ku lakukan itu. Tak terasa masa dormansi yang ku lakukan dalam detik-detik perjalanan ini akan membuahkan sebuah kejutan padaku. Sebuah kejutan yang juga pernah ku alami saat ku ke Jakarta tempoh doeloe dalam misi perdamaian SI-ITS dan BI pusat dalam rangka mencari satu sks.

Nokia 5300

Tahukah kawan dengan N5300, hape warna merah, slider, mini dan trendy ini sudah menemaniku sejak semester yang lalu. Dimana segala sms dari BSMq, sms dari temen2q, segala telepon dari kolega dan rekan bisnis, serta catatan-catatan kehidupan dengan setianya ada dan berada di HP ini. Kalopun bosen dan gak bisa tidur dalam perjalanan panjang melelahkan nan membosankan ini, MP3 dengan suara-suara serak dari kaum benua biru yang kebanyakan gak da yang ngerti bahasanya pun dengan lantang dan tak henti-hentinya tanpa lelah sedikitpun (yach..kecuali bila baterainya lagi drop!) berteriak dalam telingaku.

Ingat dengan masa dormansiku tadi, dalam perjalanan ini, hmm…

Dimana rasa pusingku yang masih menyerang dengan ganasnya. Ternyata masih ditambah juga dengan rasa pusing disertai kesal, marah, kecewa dan sedih karena kejutan-kejutan yang ku terima dengan tanpa permisi (Tidak Sopan!). HPq kawan, HP N5300 yang keren serta sangat kusayangi, terkulai lemas, memandangku dengan matanya yang sembab, dengan LCDnya yang terbakar, hitam legam tanpa dapat menampilkan screen menawannya. Huh…andai ku bisa kembali ke waktu itu.

Tapi kesedihan ini tidak terlalu terasa menggetarkan hati, selain karena ini adalah kejadian kedua kalinya, di Jakarta pula, dengan HP yang sama dan dengan diagnosa sakit yang sama pula, pun juga karena ku masih bisa berhubungan jarak jauh dengan BSMq melalui jalur lain yang digawangi oleh N70q yang terhebat.

Ingin tahu kejadian yang pertama kalinya kawan…

Dimulai dimana kontingen SI-ITS sebanyak 6 orang mendapatkan misi perdamaian tuk menimba ilmu ke BI pusat di Jakarta tentunya. Dimana misi ini juga digunakan untuk misi pribadi aji mumpung (jangan heran sekarang kenapa pejabat suka menyelewengkan ‘dinas keluar kota’nya yang agung menjadi sebuah bentuk piknik batin pribadinya), mumpung di Jakarta, kita teguk aroma bau modernitas, aroma bau materialistis, dan aroma bau kota Megapolitan yang menawarkan ‘segalanya’. Penyakit itupun juga menjangkiti kita, kelompok Bunga Matahari dalam misi satu sksnya di Jakarta.

Sebuah Ajang empat tahunan dari seluruh negara Asia ikut andil bagian dalam perhelatan akbar ini. Dan sekarang waktunya Indonesia tuk mendapatkan kehormatan menyelenggarakannya di Bumi Pertiwi yang melahirkan anak-anak pejuang yang dengan gigih berani melawan kolonial hanya dengan bambu runcing. Begitupun kami, dengan 4 orang perwakilan dari tim bunga matahari, mewakili tuk ikut andil bagian menyuarakan Indonesia Raya dengan lantang bersama ribuan rakyat Indonesia, memadapati sebuah arena perjuangan anak-anak merah putih, dengan hanya bermodal 15 ribu plus kenekatan mengikuti budaya ‘antri’ bangsa Indonesia yang melegenda, uyel2lan gak karuan!. Suasana sungguh haru, saat Indonesia Raya dikumandangkan, merinding rasanya mendengar seluruh perwakilan rakyat Indonesia dalam aneka macam ‘baju’ yang disandangnya melantunkan Lagu negeri ini yang diciptakan 80 tahun yang lalu melalui sebuah forum sederhana muda-mudi bangsa jamrud khatulistiwa ini. Berdiri serempak, dengan tangan memegang dada bagian kiri, menandakan bahwa nyanyian ini, senandung ini keluar dari lubuk sanubari yang paling dalam. Semangat tiada henti, teriakan kobaran kata-kata penyemangat dari seantero arena dilontarkan layaknya lahir bung tomo-bung tomo baru tuk menyemangati perjuangan tim merah-putih di atas lapangan hijau. Tak luput juga kami, selama satu setengah jam, tanpa lelah, tak berkedip sedikitpun, dengan jantung berdetak kencang, andrenalin mengalir dengan deras membagi-bagikannya ke seluruh urat syaraf
tubuh ini, sesekali tanpa sadar teriakan histeris, kekecewaan, ataupun nada marah terlontar dari bibir mungil kami. Tak terasa hampir 90 menit menuju tambahan waktu akan dimulai, dimana hasil seri yang diharapkan akan tercapai. Tiba2… menit2 menggetarkan bagi tim merah-putih (menggetarkan pula bagi ku khususnya) pun terjadi juga, sebuah sundulan manis nan indah serta berteknik tinggi (ni sudut pandang dari tim hijau dari timur tengah tentunya, tapi bagi suporter gibol maniak militan bonek dsb, pasti satu kata, ‘memuakkan’). Dan begitu juga dengan aku, saya, gue, me. Saat momen-momen terindah, menggetarkan hati saubari, menggerakkan tubuh ini tuk berdiri dan mulut ini tuk berteriak memberikan semangat tanpa lelah. Tanganku yang hitam kasar ini merogoh saku jeansku, tuk mengabadikan momen yang dalam hidup ini belum pernah kudapati. Anda tahu kawan apa yang akan ku gunakan, hmm… harusnya anda tahu, N5300q yang keren. Dan anda tahu apa yang ku lihat sesaat (beberapa detik tepatnya) sebelum sundulan maut mengKOkan teriakan-teriakan pendukung kesebelasan merah-putih melawan Arab Saudi ini. N5300q yang keren, tidak lagi menyombongkan kemolekan casingnya, tidak lagi berkedip menggoda, sekarang dia tergolek lemah di telapak tanganq dan menampilkan hawa negatif menyeruak keluar menyerang hidungku, pemandangan yang menyedihkan bahkan akan membuat anda tidak bisa tidur dalam seminggu pun tersaji secara gratis di depan mata sayuq (tanpa tetesan air mata, hanya kemarahan, kekecewaan dan penyesalan saja!). LCDq dengan semena-menanya terbakar, menampilkan noda hitam seperti habis ada kebocoran pipa minyak mentah di dalamnya. Yup bener, N5300q rusak berat, LCDnya kepencet2, dan bocor pulalah ion-ion kimiawi yang hidup dan tinggal beranak pinak didalam LCD HPq ini. Kekecawaan dan Penyesalan pastilah hinggap di sanubariq yg paling dalam, tak terkira, tak dinanya2, hal ini bisa terjadi. Dan pada akhirnya hal yang paling memuakkan adalah JARAK. Kenapa bisa begitu?, Ingat kawan HP ini adalah alat komunikasi umat manusia dengan umat manusia lain di tempat dan waktu yang berbeda seakan dekat dan sama. Dan pada akhirnya jarak JKT-SBY menjadi semakin jauh dengan adanya ‘pesakitan’ HPq ini. Komunikasiq dengan BSM pun jadi tidak lancar, terputus dan gak karuan. Pun juga ucapan Selamat MILAD tidak bisa q ucapkan kepadanya sebagai orang yang pualing pertama kali di dunia yang ngucapin kepadanya.

to be continued..

 
Leave a comment

Posted by on 22 August 2008 in PropagandaPersuasif

 

Tags:

-Chapter 5 Drilling Down-

Customer Marketing Strategy: The Friction Model

You have probably heard or read references to the
“portfolio” approach to managing customers and their value.
I think it’s a sound idea and one I have used over the years
because it’s generally quite easy to understand in theory,
though the actual implementation is always left for you to
figure out on your own. So we’re going to take a look at
this portfolio approach for managing customers and I am
going to supply you with the implementation tools you need
to actually make it work. This is an important chapter,
because understanding these concepts will provide you with
the very foundation needed for developing all of your
Data-Driven marketing campaigns and programs.

The general idea behind the portfolio approach to customer
value management is this: your customer base is a business
asset. Businesses can have lots of different assets, for
example, real estate holdings, buildings, inventory, and
common stock, along with other financial instruments. Each
of these assets has a value to the business. This
collection of assets is an “asset portfolio,” just as you
may hold your own personal portfolio of stocks.

The assets in a portfolio have a current value, which is
what they can be sold for today. As we know, there can be
changes in the current value of an asset portfolio over
time, as what you can sell assets for changes almost daily.
Assets also have an “expected” or future value, which can
be rising or falling as well, depending on the market for
an asset and the type of asset it is. For example, real
estate generally appreciates in value over time, but
machinery generally declines in value over time. This
means at any point in time, an asset has a current as well
as a potential or future value.

The customer base can be viewed as such an asset as well,
and in fact, each customer has a current and a potential
value. The current value is whatever the customer has
created in value for the business as of today. Current
value could be the cumulative profits for the customer
since they became a customer, or the cumulative advertising
value of all the visits made to a web site since the first
one. Potential value is the future stream of profits
expected from the customer as long as they continue to be
a customer. If the customer terminates the business
relationship, the potential value of the customer drops
to near zero; this is the end of the customer LifeCycle,
the defection by the customer. The sum of Current Value
and Potential Value is equal to the LifeTime Value of the
customer; it’s the Total Value contributed by the
customer to your business.

If customers in your customer portfolio have both
current and potential value, then you can set up a 2 X 2
chart describing the value of your customer base in terms
of current plus potential value (LifeTime Value):

(click the link below to see chart)

Figure 1: The Customer Value Portfolio

Customers having both high current value and high potential
value (upper right corner of chart) are the “rocket fuel”
customers; these are the 10% – 20% of your customers
generating 80% – 90% of your profits. You very much want
to keep these customers and should be paying special
attention to keeping them happy; these are your best
buyers, heaviest visitors, and so forth.

In the lower left corner of the chart, you have the
opposite situation; these customers have low current and
low potential value. This group probably includes most
of your 1X buyers, accidental visitors to the web site,
and so on. For the most part, though it’s nice to have
these customers and they perhaps contribute to paying
overhead costs, you probably should not go out of your way
to spend a lot of resources trying to grow their potential.
In fact, this group likely contains every customer you have
already spent too much money marketing to – those that
never respond. This is also the group customer “win back”
programs often focus on.

The upper left and lower right corners of the chart hold
customers with a mix of current and potential values. In
the upper left, you have high current, low potential value
customers. This area is populated mostly by defecting best
customers – they were best customers at one time (by
current value) but for whatever reason have slowed their
profit-generating activity with you and are probably
destined to fall into the lower left corner of the chart by
defecting. If you’re smart, you’ll come up with programs
that drag them back across to the upper right corner.
Customer retention programs should be focused on this
group, but more often than not, are not really focused on
any group in particular, and that is why they have a
high failure rate.

In the lower right corner, you have customers with high
potential value and low current value. Who are these
people? It’s likely they are fairly new customers who
have not had a chance to create a lot of value for you yet,
but are expected to create value in the future. If they
do, they will rise into the upper right hand corner of the
chart and become “rocket fuel” customers. If they don’t,
they will fall back across the chart into the lower left
corner and contribute very little. Customers in this
corner should be the targets of programs designed to
increase customer value, though as with the retention
programs mentioned above, these “grow the customer”
programs are often not focused on this specific group
and tend to actually lose a lot more money than they make.

That’s the portfolio approach to managing customers and
their value, or at least my definition of it. There are
others, which for the most part use lifestyle or
demographic metrics to allocate the customers. But we’re
on to that charade, right? Demographics tell you nothing
about the current or potential value of the customer, and
if you’re in a real business, what you care about is the
money. For this reason, my approach uses actual spending
or value-generating behavior to allocate customers into the
quadrants of the customer portfolio.

You say, “Yea, but wait a minute Jim, you’re pulling a fast
one here. I get how current value is derived, I mean, it’s
the actual transactional value of the customer – sales,
visits, whatever behavior is monetized by the business.
But how do you do this “potential value” allocation, how do
you measure potential value? I guess future behavior will
create value in the future, but how do I measure behavior
that has not happened yet? What kind of behavior indicates
the potential value of the customer? I was with you until
now, but this idea sounds…”

Relax. Can you take the pebble from my hand, grasshopper?
When you can take the pebble from my hand, it will be
time for you to leave.

If you didn’t get the reference above, you’re not up on
your 70’s TV shows. Try a web search on “pebble
grasshopper Kung Fu” if you really need to know.

But you are right. This whole potential value measurement
issue is, of course, the big problem embedded in the
preaching you hear on LifeTime Value, CRM, and these
portfolio models of customer value. How do you deal with
this whole “potential value” question, how do you actually
measure it and act on it?

Well, fellow Driller, would it surprise you to learn that
the specific answers to those questions are what the rest
of this book is about? I’m not going to give you a
conference lecture about all these wonderful things you
should be doing with customer value management and then not
tell you how to actually do them. Oh no. You will find
out exactly how to measure potential value, and as a bonus,
you will be surprised how easy it is. In fact, there are
specific metrics for potential value and you will learn
what they are and exactly how to use them.

Recall this passage from the previous chapter:

It’s not nearly as important to know the absolute or exact
value of a customer as it is to know whether this value is
rising or falling over time. Customer behavior also
changes over time, and these changes in behavior typically
precede a change in customer value. That means if you
track these changes in behavior, you can forecast a change
in value, and if you can forecast a change in value, you
can get your campaign or program out there and do something
about it. This is the core idea behind Relationship
Marketing, and these changes in customer behavior and value
over time are called the Customer LifeCycle.

So the following may not surprise you: there are LifeCycle
Metrics you can use to forecast future changes in value by
tracking behavior in the present.

Pretty handy, huh? And just in time, it seemed like you
were getting kind of unruly…

These LifeCycle metrics are where the idea of Friction
comes into play. They measure Friction so that you can
track and manage it. And if you can track and manage
Friction, you can actually put the concept of the customer
portfolio management from above into action.

Friction is really about the likelihood a customer will
continue to do business with you. The actual causes of
friction are created on the business side, and manifest
themselves on the customer side as impatience, frustration,
and lack of loyalty. Customers encounter varying degrees
of this friction in their business relationships, and
become more or less likely to do business with you as this
friction changes. They already have low tolerance for poor
customer service, processes that don’t work as they should,
pricing that changes unexpectedly or is confusing,
interfaces that make it difficult to accomplish tasks,
communications that are sloppy, not delivered in a timely
way, or irrelevant. All of these friction points tend to
create increasing levels of frustration and ill will, which
over time mutate into dissatisfaction and defection.
Friction accumulates to the point the customer simply
decides to start seeking alternatives, and once
alternatives are found, the customer terminates the
prior business relationship.

Now, none of this may sound new to you, but here is
something that is new. The friction effect is especially
true and is more pronounced as “customer control” of the
business relationship increases. Customers are demanding
and taking more control of business relationships
themselves, as is true with web retail, or have been forced
to take control, as with the practice of pushing customers
to serve themselves though the web or a telephone interface.
As the ability for the customer to exert control in the
business relationship increases, customers become less
and less tolerant of friction.

And, as friction rises, the customer becomes less and less
likely to do business with you in the future. If a
customer is becoming less and less likely to do business
with you, the value you could realize from the business
relationship with the customer in the future has
to be falling.

In other words:

Rising friction = falling potential value;

Falling friction = rising potential value

So, if you can measure friction, you can measure
potential value. And measuring friction is exactly what
LifeCycle Metrics do. By measuring friction, these metrics
also measure the likelihood of a customer to do business
with you in the future, and so also measure the potential
value of the customer. Visitors and customers will
“signal” their friction levels through their own behavior;
LifeCycle Metrics organize and codify this behavioral data
for you, and allow you to create reports and trip wires
that flag increasing or decreasing friction.

And how do you reduce friction? By applying the grease, my
fellow Driller – your innovative selling and service
campaigns are the grease that will hopefully reduce
friction and increase the potential value of the customer.
Fortunately, you will have your LifeCycle Metrics to tell
you precisely who needs the grease, when it should be
applied, and even when it should be applied a second time.

Your potential value metrics will also tell you when your
relationship with the customer has already “seized up” and
it’s too late for the grease. You only have so much grease
and the grease is expensive, so you want to apply it only
when and where you think it is likely you can reduce
friction and prevent the relationship from seizing up.

By the way, customers are not the only folks who experience
friction, people trying to become customers experience it
also. An easy way to measure this want-to-be-a-customer
friction is to look at the visitor conversion rate on your
web site. Navigational design and layout determine
“physical” friction and copy elements determine “emotional”
friction. Design and layout testing will reduce physical
friction; persuasive copywriting will reduce emotional
friction. Success at reducing want-to-be-a-customer
friction is measured by an increased rate of visitor
conversion to goal on the web site.

But back to customers. With our first LifeCycle Metrics,
Latency and Recency, we’re going to be looking at the
tracking of potential value only, and how you can use
changes in potential value to trigger High ROI Customer
Marketing campaigns or programs. After the Latency and
Recency metrics we will cover the RFM model, which uses
both Current Value and Potential Value metrics to really
uice up your results and drive even higher profits to the
bottom line of your company.

 
1 Comment

Posted by on 11 July 2008 in pLanet's Language

 

Tags:

Resep Kue Perkawinan

kue
Bahan :
1 pria Sehat
1 wanita sehat
100% komitmen
2 pasang restu orang tua
1 botol kasih sayang murni

Bumbu :
1 balok besar humor
25 gr rekreasi
1 bungkus doa
2 sendok teh tlp2an
5 kali ibadah/hari
semuanya diaduk hingga merata dan mengembang

Tips:
– pilih pria/wanita yang benar-benar matang dan seimbang
– Jangan yang satu terlalu tua atau terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama tempat ibadah, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin)
– Jangan beli di pasar yang bernama diskotik atau party karena walaupun modelnya bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat pewarna yang bisa merusak kesehatan)
– Gunakan kasih sayang cap ‘Dakwah’ yang telah mendapatkan setifikat ISO dari Departemen kesehatan dan kerohanian.

Cara memasak :
– pria dan wanita di cuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni
– Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata
– Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api merata sekitar 30 menit di depan penghulu
– Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan bumbunya
– kue siap dinikmati

Catatan :
– Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa potong doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerk tempat ibadah. Setelah mulai hangat jangan lupa tlp2an bila berjauhan dan sedikit bumbu penyedap rasa alami keromantisan.

Sumber : “ya Allah Aku tak ingin sendiri” “Burhan Sodiq”
buku

 
2 Comments

Posted by on 10 July 2008 in Mushaf-mushaf Dunia

 

Tags: , ,